Bisnis.com, JAKARTA—PT Buana Finance Tbk. menyalurkan pembiayaan sebesar Rp1,7 triliun hingga akhir kuartal III tahun ini, turun sekitar 10% dari total pembiayaan pada kuartal III tahun lalu.
Direktur Buana Finance Herman Lesmana mengatakan, sama dengan penurunan di kuartal-kuartal sebelumnya, buruknya penjualan alat berat untuk sektor pertambangan masih memengaruhi bisnis Buana Finance. “Kami memang sudah melakukan diversifikasi, tapi untuk tahun ini belum begitu mendongkrak pembiayaan,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (30/9/2014).
Menurutnya, langkah perusahaan untuk memperluas pembiayaan ke sektor infrastruktur juga belum begitu maksimal. Sementara itu, sektor pertambangan tidak bisa diharapkan lagi. Herman meyakini bahwa sektor ini tidak akan mencatatkan pertumbuhan signifikan, bahkan tertekan lebih dalam pada tahun depan.
Itu sebabnya, sejak awal tahun, emiten berkode BBLD tersebut gencar melakukan diversifikasi pembiayaan ke sektor-sektor perkebunan, infrastruktur, dan mesin-mesin manufaktur.
Herman menjelaskan total pembiayaan yang disalurkan hingga saat ini masih 78% dari budget pembiayaan yang dipatok hingga akhir tahun, yakni Rp2,3 triliun. Menurutnya, pada periode yang sama tahun lalu, total pembiayaan sudah mencapai 85% dari target.