Bisnis.com, JAKARTA—Perusahaan asuransi aparatur negara, PT Taspen menyatakan keinginannya membentuk satu unit aset manajemen dalam waktu dekat. Direktur Investasi PT Taspen, Iman Firmansyah mengungkapkan, pihaknya akan terus melakukan kajian ke depan untuk membuat unit tersebut menjadi satu anak perusahaan.
Unit tersebut, sambungnya, akan berada di bawah naungan direktorat investasi. Saat ini, Taspen tengah melakukan kajian terhadap penbentukan unit tersebut, termasuk mengkaji kemungkinan untuk mengelola reksadana.
“Kami sedang melakukan kajian-kajian. Kami kan punya saham di beberapa bank. Tidak tertutup kemungkinan kita juga bisa masuk ke perusahaan sekuritas dan fund manager melalui bank-bank itu,” jelasnya kepada Bisnis, Senin (10/11/2014)
Iman menjelaskan, ada beberapa peluang bisnis, yang secara regulasi tidak bisa dilakukan oleh Taspen, tetapi bisa dilakukan oleh bank. Taspen pun berusahan untuk memperbesar porsi sahamnya, meskipun belum diputuskan akan menjadi seberapa besar.
Sepanjang Januari hingga September tahun ini, total dana investasi Taspen tercatat senilai Rp119,92 triliun atau tumbuh 22,7% dari periode yang sama tahun lalu, yakni Rp97,73 triliun. Sebanyak Rp80,76 triliun ditempatkan pada instrumen obligasi, sukuk dan KIK-EBA, Rp34,58 triliun di deposito, dan sisanya, Rp 4,58 triliun di saham dan lain-lain.