Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga BBM Naik, OJK Tak Khawatir Kredit Bermasalah Melonjak

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai kenaikan harga bahan bakar minyak tidak akan memicu kenaikan rasio kredit bermasalah di industri perbankan.
 Muliaman Hadad/Bloomberg
Muliaman Hadad/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA--Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai kenaikan harga bahan bakar minyak tidak akan memicu kenaikan rasio kredit bermasalah di industri perbankan.

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad mengatakan kenaikan harga BBM telah diantisipasi oleh industri perbankan dengan cara menyeleksi calon debitur secara lebih ketat. Jika pun kenaikan harga BBM akan menaikkan inflasi, maka dampaknya diperkirakan hanya akan berlangsung sementara.

Menurut Muliaman, rasio kredit bermasalah di industri perbankan telah menunjukkan tren peningkatan sejak beberapa waktu terakhir akibat melambatnya pertumbuhan kredit. Ketika anggaran subsidi dicabut dan direalokasikan ke sektor yang memicu pertumbuhan ekonomi, pada gilirannya akan menaikkan permintaan kredit sehingga rasio NPL akan menurun.

"Tanpa isu ini [kenaikan harga BBM] pun slowing business menekan pada angka NPL. Kalau growth kredit naik NPL akan turun lagi," ujarnya, Selasa (18/11).

Muliaman memperkirakan dampak kenaikan BBM terutama akan berpengaruh terhadap melambatnya permintaan kredit kendaraan bermotor. Namun demikian, dampak tersebut diproyeksi hanya akan berdampak sementara antara 3-6 bulan.

Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk. (Bank Mandiri) Budi Gunadi Sadikin berpendapat senada. Menurutnya, kenaikan BBM hanya akan berdampak terhadap rasio kredit bermasalah ketika terjadi kenaikan suku bunga secara signifikan. Padahal, Budi memperkirakan Bank Indonesia tidak akan menaikkan suku bunga acuan kecuali jika tekanan inflasi sangat besar.

"Sekarang kan interest rate sudah tinggi," ujarnya.

Ketua Perhimpunan Bank-bank Nasional (Perbanas) Sigit Pramono menilai dampak kenaikan harga BBM justru akan berpengaruh terhadap debitur kakap yang mengakses kredit untuk kebutuhan modal kerja. Ketika harga bahan bakar untuk transportasi naik, maka secara otomatis akan mengerek biaya produksi sehingga harga jual produk naik. Hal tersebut menyebabkan inflasi karena daya beli masyarakat menjadi menurun.

Namun demikian, lanjutnya, dampak inflasi terhadap kelompok masyarakat miskin telah diantisipasi oleh pemerintah melalui sejumlah program bantuan sosial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fahmi Achmad

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper