Bisnis.com, JAKARTA—PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance) mengincar pendapatan premi yang berbasis non-kendaraan bermotor pada tahun mendatang.
Muljono Tjandra, Direktur Keuangan Adira Insurance mengatakan pihaknya tengah mematangkan rencana bisnis untuk menggenjot kontribusi asuransi properti, dan asuransi kesehatan.
Pasalnya, Adira Insurance mencatat kontribusi asuransi kendaraan bermotor terus menunjukkan perlambatan. Bahkan, tahun depan, diperkirakan hanya mencetak pertumbuhan single digit.
“Kami belum bisa memberikan target angka secara pasti karena ini belum dipresentasikan kepada jajaran direksi danstakeholder Adira,” ungkapnya di Jakarta, seperti dikutip Bisnis.com, Minggu (23/11).
Hingga September 2014, sumbangan asuransi kendaraan bermotor terhadap total pendapatan premi sekitar 54%. Padahal, asuransi kendaraan bermotor menyumbang 65% pada periode yang sama tahun lalu.
Kontras dengan asuransi kendaraan bermotor, asuransi properti dan kesehatan justru terus tumbuh 20%, hampir menyalip kontribusi asuransi kendaraan bermotor. Perusahaan asuransi umum ini juga mencatatkan total premi senilai Rp1,6 triliun sepanjang Januari-September tahun ini.
“Kedua sektor itu [asuransi properti dan kesehatan] akan kami garap maksimal pada tahun depan. Saya berharap kontribusinya bisa terdongkrak hingga 50% pada 2015,” tambahnya.
Terkait dengan adanya Badan Pengelolaan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan pada tahun mendatang, dirinya mengemukakan pemberlakuan program itu tidak akan mengurangi pangsa pasar Adira Insurance.
