Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bank Asing Berkibar

Pertumbuhan laba bersih kalangan bank asing kian melesat jauh meninggalkan perolehan keuntungan kelompok bank lainnya.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—Pertumbuhan laba bersih kalangan bank asing kian melesat jauh meninggalkan perolehan keuntungan kelompok bank lainnya.

Data Statistik Perbankan Indonesia yang dipublikasikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan pertumbuhan laba bank asing melaju sebesar 40% dari Rp4,69 triliun pada kuartal III/2013 menjadi Rp6,57 triliun di periode yang sama tahun ini.

OJK mencatat laju pertumbuhan tersebut ditopang naiknya pendapatan bunga kelompok bank ini yang naik sebesar 31%.

Adapun, dari data SPI tersebut, kenaikan pendapatan bunga tersebut disumbang dari kredit yang diberikan kepada bank lain serta surat berharga.

Tercatat, pendapatan dari kredit kepada bank lain dan dari surat berharga naik masing-masing sebesar 218% dan 68%. 

Dengan kenaikan tersebut, pendapatan bunga bersih pun ikut terkerek sebesar 33% dari Rp8,04 triliun pada September 2013 menjadi Rp10,73 triliun di bulan yang sama tahun ini.

Ketua Asosiasi Bank Asing (Foreign Bank Association Indonesia/FBAI) Joseph Abraham mengatakan kalangan bank asing memang tengah memacu pertumbuhan kredit.

“Semua bank asing memang tengah memacu kredit di Indonesia, karena dengan meningkatkan pertumbuhan kredit, artinya mereka juga mendukung pertumbuhan ekonomi,” ujar Joseph kepada Bisnis di Jakarta, belum lama ini.

Menurutnya, yang menjadi tujuan bank asing yaitu untuk membantu meningkatkan rasio loan to gross domestic product (GDP) Indonesia yang saat ini masih berada di posisi 35%.

“Padahal negara lain seperti Thailand dan Vietnam, rasio tersebut sudah mencapai 80%. Jadi kami perlu memacu pertumbuhan sektor perbankan,” jelas Joseph.

Sementara itu, Managing Director Head of Corporate and Investment Citi Bank Indonesia Gioshia Ralie menuturkan bank asing memang lebih selektif dalam memilih sektor dan debitur dalam menyalurkan kreditnya.

“Semuanya kembali ke proses, asas risk management kami lebih ketat, sehingga terefleksi di laba,” tutur Gioshia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper