Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba BCA Syariah Rp100 Miliar pada Semester I/2025, Tumbuh 12%

BCA Syariah catat laba Rp100 miliar di semester I/2025, naik 12% YoY. Pembiayaan tumbuh 18,2% jadi Rp11,3 triliun, didominasi segmen komersial.
Karyawan melayani nasabah yang melakukan transaksi di kantor cabang Bank BCA Syariah di Jakarta, Selasa (7/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan melayani nasabah yang melakukan transaksi di kantor cabang Bank BCA Syariah di Jakarta, Selasa (7/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Ringkasan Berita
  • BCA Syariah mencatatkan laba bersih Rp100 miliar pada semester I/2025, tumbuh 12% year-on-year (YoY), dengan peningkatan pembiayaan sebesar 18,2% YoY menjadi Rp11,3 triliun.
  • Rasio non-performing financing (NPF) gross meningkat menjadi 1,75% dari 1,36% tahun sebelumnya, sementara dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 24,2% YoY menjadi Rp14,0 triliun.
  • Pembiayaan berkelanjutan mencapai Rp3,0 triliun, tumbuh 16,4% YoY, dengan fokus pada sektor hijau seperti pencegahan polusi dan efisiensi energi.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank BCA Syariah membukukan laba bersih yang tumbuh 12% secara tahunan (year-on-year/YoY) senilai Rp100 miliar sepanjang semester I/2025.

Menurut data yang dipaparkan, selama enam bulan pertama tahun ini, pembiayaan meningkat sebesar 18,2% YoY menjadi Rp11,3 triliun. Secara komposisi, pembiayaan komersial mendominasi sebesar 76,7% dari total pembiayaan atau sebesar Rp8,6 triliun dengan pertumbuhan sebesar 13,2% YoY.  

Seiring dengan penyaluran pembiayaan, BCA Syariah masih membukukan rasio non-performing financing (NPF) gross yang sebesar 1,75%. Pada periode yang sama tahun sebelumnya NPF gross tercatat sebesar 1,36%.  

Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum mengatakan kinerja semester I/2025 menunjukkan pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan. 

"Hal ini didorong oleh penyaluran pembiayaan yang berkualitas serta pertumbuhan dana pihak ketiga [DPK]," katanya dalam konferensi pers laporan kinerja semester I/2025, Rabu (6/9/2025). 

Secara rinci, segmen konsumer mencatatkan pertumbuhan pembiayaan tertinggi yaitu sebesar 56,1% YoY mencapai Rp1,7 triliun. Pertumbuhan tertinggi di segmen konsumer ditunjukkan oleh pembiayaan emas yang tumbuh sebesar 231,2% YoY mencapai Rp300 miliar.

Yuli menyampaikan kepercayaan nasabah untuk menempatkan dana di BCA Syariah tercermin pada pertumbuhan DPK sebesar 24,2% YoY menjadi Rp14,0 triliun. 

"Salah satu faktor pendorong adalah akselerasi digital pada pengembangan fitur BSya, inovasi pada BSya turut mendorong komposisi dana murah [CASA] yang berada di posisi 40,8% dari total DPK," katanya. 

Yuli menyebut pertumbuhan nasabah merupakan salah satu strategi untuk mendorong bisnis yang berkelanjutan. Dia berharap dapat mendukung pertumbuhan dana murah sehingga pada akhirnya fungsi intermediasi bank melalui pembiayaan bisa semakin kompetitif. Adapun, transaksi mobile banking pada periode tersebut naik sebesar 20,1% YoY. 

Pertumbuhan juga tercermin pada penyaluran pembiayaan berkelanjutan yang tumbuh 16,4% YoY mencapai Rp3,0 triliun sehingga komposisi pembiayaan berkelanjutan di BCA Syariah mencapai 26,9% dari total pembiayaan bank.  

Pembiayaan berkelanjutan tersalurkan pada 6 sektor pembiayaan hijau yaitu pencegahan polusi, eco efficient, transportasi ramah lingkungan, pengelolaan air dan limbah air yang berkelanjutan, efisiensi energi dan pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) hayati & penggunaan lahan yang berkelanjutan, serta UMKM.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro