Bisnis.com, JAKARTA—Laba PT Bank DBS Indonesia tergerus 32,24% pada kuartal III/2014 karena peningkatan investasi dan perlambatan ekonomi Indonesia.
Presiden Direktur Bank DBS Indonesia Melvin Theo mengatakan pihaknya berkomitmen menjalin bisnis dalam jangka panjang dengan Indonesia.
Untuk mewujudkan komitmen tersebut, menurut Melvin, tahun ini pihaknya banyak melakukan investasi.
“Kami melanjutkan komitmen kami untuk Indonesia, sehingga meski laba turun, tapi itu investasi jangka panjang,” jelas Melvin, Selasa (25/11/2014).
Selain itu, Melvin menjelaskan adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia juga membuat pihaknya lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit.
“Sehingga [penyaluran kredit] kami tak bertumbuh seperti yang kami harapkan.”
Sementara itu, dari laporan keuangan Bank DBS Indonesia, laba perseroan turun dari Rp540 miliar pada September 2014 menjadi Rp366 miliar di bulan yang sama tahun ini.
Penurunan tersebut disumbang naiknya beban bunga perseroan sebesar 20,81% dari Rp829 miliar pada kuartal III/2013 menjadi Rp1 triliun di periode yang sama tahun ini.
Adapun, laporan keuangan bank yang 99% sahamnya dimiliki DBS Group Holdings Ltd ini, juga menunjukkan penurunan laba disumbang kerugian transaksi spot dan derivatif sebesar 172% dari Rp71 miliar pada September 2013 menjadi Rp195 miliar di September 2014.