Bisnis.com, JAKARTA—Kalangan perbankan pesimistis pertumbuhan dana pihak ketiga tahun depan mampu melampaui pertumbuhan kredit.
“Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) tahun depan saya pikir akan lebih lambat [dibandingkan tahun ini], paling sekitar 13%,” ujar Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Achmad Baiquni kepada Bisnis belum lama ini.
Dia meyakini persoalan likuiditas ketat masih membayangi industri perbankan di 2015. Dia juga menilai ekonomi bakal semakin menantang lantaran potensi kenaikan suku bunga The Fed tahun depan. Menurutnya situasi tersebut bisa memicu kenaikan inflasi dan berujung pada penaikan BI Rate.
Baiquni memperkirakan pertumbuhan kredit tahun depan akan berada di kisaran 15%. “Pertumbuhan ekonomi juga tidak akan terlalu tinggi, begitu pula dengan kredit,” ujarnya.
Otoritas Jasa Keuangan sebelumnya berharap pertumbuhan DPK tahun depan akan seimbang dengan pertumbuhan kredit. Menurut OJK selisih antara pertumbuhan kredit dan DPK tahun ini sudah mulai menipis.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Nelson Tampubolon meyakini industri perbankan sudah menyadari potensi yang ada dan tidak akan berlebihan memacu kredit. Menurutnya pertumbuhan kredit tahun ini maksimal hanya di kisaran 15%.
Menurut Bank Indonesia pada September 2014 total DPK yang berhasil dihimpun perbankan mencapai Rp3.864,3 triliun, atau 12,2% lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan periode Agustus 2014 yang tercatat 11,6%. Kredit yang diberikan pada periode tersebut tercatat sebesar Rp3.588 triliun, tumbuh 12,5% year on year.