Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ASPI: Biaya RTGS dan Kliring Bank Kian Bersaing

Wakil Ketua Umum Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) Isbandiono Subadi mengungkapkan penerapan pembatasan biaya transaksi RTGS akan sangat bergantung pada segmen bank.
Ilustrasi/Jibi
Ilustrasi/Jibi

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) Isbandiono Subadi mengungkapkan penerapan pembatasan biaya transaksi RTGS akan sangat bergantung pada segmen bank.

"Untuk fee produk RTGS harga yang dikenakan bank kepada nasabah sangat beragam mulai dari  Rp25.000 hingga Rp50.000. Kalau pengiriman RTGS melalui bank kecil lebih murah dibandingkan bank-bank besar, sebab bank-bank tersebut bersaing harga," ujarnya.

Untuk setiap transaksi kliring, BI mengenakan biaya transaksi kepada bank senilai Rp1.000. Sedangkan biaya RTGS tiap transaksi pada pagi senilai Rp7.000 tiap transaksi dan Rp15.000 per transaksi jika lewat dari pukul 15.00 WIB.

Sejak BI merilis Surat Edaran Bank Indonesia 16/18/DPSP, yakni transaksi harus menggunakan BI-RTGS bila nilai transaksi di atas Rp100 juta, sedangkan untuk nominal kurang Rp100 juta, wajib dilakukan melalui kliring. Hal tersebut telah berlaku sejak 15 Desember 2014.

Setelah penerapan kebijakan tersebut, nominal transaksi kliring pada 15 Desember mencapai Rp6,6 triliun dengan volume transaksi sekitar 337.000 transaksi. Sedangkan transaksi RTGS pada 15 Desember 2014 mencapai 57.000 transaksi dengan nominal Rp490 triliun.

BI memproyeksi transaksi kliring bisa mencapai 721.000 transaksi hingga akhir tahun dan RTGS bisa mencapai 90.000 hingga akhir tahun. Bramudija menambahkan tren volume transaksi dan kliring biasanya akan mencatatkan peningkatan pada akhir tahun.

Tak bisa dipungkiri, surat edaran yang dirilis BI baru-baru ini, untuk menjaga stabilitas sistem pembayaran RTGS, sebab infrastruktur BI hanya mampu menampung transaksi maksimal 120.000 transaksi setiap hari.

Pada saat Lebaran silam, jumlah transaksi RTGS pernah menembus 125.000 transaksi dan yang terjadi ada banyak transaksi yang tertunda.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper