Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan makin intensif menggarap pasar ekspor di Timur Tengah. Pemerintah dan beberapa pejabat da CEO perusahaan swasta Asal Dubai berkomitmen menjalin kerja sama perdagangan dan investasi berbasis syariah di Indonesia.
Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional (KPI) Bachrul Chairi mengatakan pertemuan ini sangat penting bagi strategi sebagai salah satu program ekspansi pasar ekspor Indonesia.
"Kami berharap kerja sama dengan Dubai ini dapat meningkatkan surplus ekspor nonmigas Indonesia 2014 ke PEA. Kita berhasil membukukan angka sebesar US$1,16 miliar pada 2013," ujar dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Senin (2/2/2015).
Bachrul yang mewakili Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Nus Nuzulia Ishak bertemu delegasi Dubai Islamic Economy dari Persatuan Emirat Arab (PEA) yang dipimpin oleh Saed Al Awadi, CEO Dubai Export Development Cooperation yang didampingi oleh duta besar PEA untuk Indonesia Ahmed Abdulla Al Musally.
Delegasi Dubai Islamic Economy terdiri dari 12 orang yang merupakan pejabat pemerintah Dubai dan para CEO dan managing director perusahaan-perusahaan terkemuka Dubai.
"Peluang ekonomi yang ditawarkan oleh Dubai cukup potensial. Para pemangku kepentingan harus memanfaatkan hal ini. Apalagi, perkembangan ekonomi berbasis syariah mempunyai potensi pasar prospektif," katanya.
"Dubai menjadi pusat perdagangan luar negeri terbesar PEA karena sekitar 85% perdagangan luar negeri PEA melalui Dubai. Selain itu, penduduk Dubai yang hanya sekitar 1,8 juta orang mempunyai daya beli tinggi."
Dubai juga menjadi hub perdagangan dengan negara-negara kawasan sekitarnya di Timur Tengah, Afrika Utara, Eropa Timur, Asia Tengah, dan Asia Selatan. Sekitar 70% barang-barang yang diimpor, direekspor ke negara-negara lain di kawasan sekitar. "Dubai merupakan pasar yang sangat potensial bagi produk-produk ekspor Indonesia."
Sedangkan nilai ekspor produk nonmigas Indonesia ke PEA tercatat sebesar US$1,6 miliar dan nilai impor produk nonmigas Indonesia dari PEA sebesar US$420 juta.