Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk. berupaya menekan rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) pada tahun ini dengan menempuh tiga strategi.
Wan Razly Abdullah, Direktur Keuangan CIMB Niaga, mengatakan sepanjang tahun ini perseroan akan meningkatkan pertumbuhan kredit. Sepanjang tahun lalu, CIMB Niaga menyalurkan kredit sebanyak Rp176,4 triliun atau tumbuh 12,4%. "Kedua, kami upayakan recovery NPL," ujarnya, Kamis (12/2/2015).
Pada 2014, NPL kotor perseroan naik 167 basis poin dari 2,23% di 2013 menjadi 3,9% di 2014. Akibat kenaikan NPL, CIMB Niaga meningkatkan jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) tercatat naik 49,8% menjadi Rp6,10 triliun.
Jurus terakhir, CIMB Niaga akan akan melakukan write off atau hapus buku terhadap aset-aset bermasalah. Sepanjang tahun lalu, laba bersih bank yang dimiliki CIMB Group Malaysia ini turun 45% menjadi Rp2,34 triliun dibandingkan dengan posisi 2013 sebesar Rp4,29 triliun.
Penurunan laba ini disumbang oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang minim dan penurunan pendapatan nonbunga.
Pendapatan bunga bersih CIMB Niaga pada 2014 mencapai Rp10,7 triliun atau tumbuh 5,6% sedangkan pendapatan nonbunga anjlok 21,5% menjadi Rp3,54 triliun.