Bisnis.com, JAKARTA—Lesunya industri pembiayaan membuat PT BCA Finance tidak berani memasang target terlalu tinggi. Sampai akhir tahun, anak usaha Bank BCA itu memasang target petumbuhan laba konservatif.
Presiden Direktur BCA Finance Roni Haslim menyatakan tahun ini pihaknya menargetkan laba senilai Rp1,003 triliun. Target tersebut tumbuh sangat tipis dari laba tahun lalu yang mencapai Rp1,001 triliun. “Kami memperkecil margin untuk memberi bunga pembiayaan yang kompetitif,” ujarnya, Selasa (17/2/2015).
Roni menjelaskan, kendati mengalami penurunan pembiayaan sebesar 16% pada tahun lalu, pihaknya tetap membukukan pertumbuhan laba sebesar 7%. Dia menyebutkan, efisiensi merupakan strategi dari perseroan untuk tetap bisa mendulang laba.
Tahun ini, penyaluran pembiayaan ditargetkan mampu mencapai angka Rp27 triliun dari sebelumnya senilai Rp22,4 triliun.
Kendati penjualan sepeda motor diprediksi stagnan hingga akhir tahun, Roni meyakini secara nilai, pembiayaan akan tumbuh. Menurutnya, pelemahan rupiah akan membuat harga kendaraan bermotor naik. “Jadi meskipun secara volume akan stagnan, tapi dari segi nilai akan tetap tumbuh,” katanya.
Selain itu, turunnya harga bahan bakar minyak yang sempat naik akhir tahun lalu juga merupakan salah satu faktor pendorong optimisme. Menurutnya, dengan turunnya harga minyak, pengeluaran masyarakat untuk BBM akan menurun, maka daya beli masyarakat akan meningkat.
