Bisnis.com, JAKARTA—Meskipun lini bisnis asuransi kesehatan PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Mandiri Inhealth) masih dominan, anak perusahaan PT Bank Mandiri Tbk ini berambisi untuk menggenjot pertumbuhan asuransi nonkesehatan hingga Rp200 miliar pada tahun ini.
Pada tahap awal, Mandiri Inhealth mulai memanfaatkan pasar captive-nya yakni nasabah Bank Mandiri.
Untuk segmen nonkesehatan, Mandiri Inhealth telah memasarkan sejumlah produk a.l asuransi jiwa kredit, dan business banking ke nasabah Bank Mandiri.
“Kami mulai dari Bank Mandiri, targetnya sih Rp180 miliar. Dalam waktu dekat, anak perusahaan Bank Mandiri yaitu PT Mandiri Tunas Finance [MTF] akan bekerja sama dengan kami,” jelas Dikdik Yustandi, Chief Marketing and Distribution Officer Mandiri Inhealth, di Jakarta, Rabu (4/3/2015).
Tidak hanya itu, Mandiri Inhealth juga menjalin kerja sama dengan PT Bank Bukopin Tbk dengan menanggung asuransi jiwa kredit para nasabah bank tersebut. Dalam jangka satu tahun, perusahaan yang 60% sahamnya dimiliki oleh Bank Mandiri ini menargetkan mampu mendulang premi tambahan sebesar Rp10 miliar-Rp20 miliar dari kerja sama tersebut.
Dengan adanya kerja sama antara Mandiri Inhealth dengan Bank Bukopin, perusahaan asuransi jiwa itu berharap kerja sama lainnya dapat diperluas ke area lainnya, misalnya asuransi kesehatan.
Hal tersebut cukup lumrah karena proporsi asuransi kesehatan mencapai 80%, sedangkan sisanya dipegang oleh segmen nonkesehatan.