Bisnis.com, JAKARTA-- Setelah menjual sahamnya di Bursa Efek Indonesia, PT Bank Dinar Indonesia Tbk. (DNAR) berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp858,5 miliar tahun lalu, tumbuh melesat 74,6% dari setahun sebelumnya Rp491,5 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, Kamis (12/3/2015), disebutkan dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun Bank Dinar mencapai Rp1,2 triliun sepanjang tahun lalu. Jumlah tersebut meroket 107,89% dibandingkan penghimpunan DPK setahun sebelumnya Rp579,2 miliar.
Penghimpunan DPK masing-masing terdiri dari giro Rp32,5 miliar dari sebelumnya Rp20,1 miliar, tabungan Rp120,6 miliar dari Rp75,6 miliar, dan simpanan berjangka Rp1,05 triliun dari sebelumnya Rp483,4 miliar.
Sementara itu, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) Bank Dinar per 31 Desember 2014 mencapai 31,24% dari sebelumnya 44,02%. Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross 0,86% dari 0,79% dan NPL net 0,80% dari 0,74%.
Adapun return on aset (ROA) 0,45% dari 1,48%, return on equity (ROE) 1,66% dari 3,69%, margin bunga bersih (net interest margin/NIM) 3,50% dari 5,19%, biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) 97,59% dari 87,53%, dan rasio kredit terhadap pendanaan (loan to deposit ratio/LDR) 69,62% dari 88,05%.
Hingga akhir tahun lalu, pemegang saham Bank Dinar a.l. Nio Yantony (34,16%), Andre Mirza Hartawan (21,15%), Syaiful Amir (10,58%), perorangan lainnya (11,89%), dan masyarakat (22,22%).