Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BRI Siap Pacu Portofolio Kredit Konsumsi Menjadi Rp23 Triliun

Direktur PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) A. Toni Soetirto mengungkapkan kredit konsumer pada tahun lalu mencapai Rp17 triliun dan tahun ini dalam rencana bisnis bank (RBB) ditargetkan untuk tumbuh 20% atau bisa mencapai Rp23 triliun.

Bisnis.com, JAKARTA--Direktur PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) A. Toni Soetirto mengungkapkan kredit konsumer pada tahun lalu mencapai Rp17 triliun dan tahun ini dalam rencana bisnis bank (RBB) ditargetkan untuk tumbuh 20% atau bisa mencapai Rp23 triliun.

"Target tahun ini mau sekitar Rp22 triliun hingga Rp23 triliun," tuturnya, Senin (23/3/2015).

Di tengah perlambatan ekonomi, Toni tak menampik bahwa bisnis bank mengalami tekanan. Untuk mengantisipasi tekanan tersebut, katanya, BRI akan memperbanyak kerja sama dengan multifinance untuk meningkatkan porsi pembiayaan kendaraan bermotor.

Untuk menggenjot kredit konsumsi, emiten berkode BBRI ini juga telah menurunkan suku bunga kredit konsumsi hingga 50 basis poin (bps) pada Januari 2015. Setelah itu, perseroan belum berencana lagi untuk menurunkan bunga kredit konsumsi. Toni menargetkan kredit pemilikan mobil atau motor (KPM) dan kredit pemilikan rumah tumbuh masing-masing 20% tahun ini.

Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia (SPI) Otoritas Jasa Keuangan, penyaluran kredit konsumsi hingga akhir 2014 mencapai Rp1.013 triliun,dari posisi Rp912,51 triliun pada 2013 atau tumbuh 11,01% secara year on year. Pertumbuhan tersebut lebih lambat dari 2013 yang tumbuh hingga 14,1% y-o-y. Sedangkan kualitas kredit konsumsi dalam tiga tahun terakhir ini stabil di 1,4%.

Survei konsumen Februari 2015 yang dirilis oleh Bank Indonesia menyatakan keyakinan konsumen masih cukup tinggi. Hal tersebut terbukti dari indeks keyakinan konsumen (IKK) yang mencapai 120,2 yang relatif sama dengan bulan sebelumnya.

Stabilnya indeks keyakinan konsumen itu dapat mengimbangi penurunan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi pada enam bulan mendatang. Selain itu, konsumen juga memperkirakan tekanan kenaikan harga pada Mei 2015 masih dalam tren menurun, dengan penurunan terbesar pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper