Bisnis.com, JAKARTA - Industri perbankan mencatatkan tekanan biaya dana kian berkurang, seiring dengan melonggarnya likuditas di pasar perbankan.
Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia (SPI) dalam Neraca Laba/ Rugi Bank Umum, beban bunga industri perbankan pada tahun lalu mencatatkan pertumbuhan hingga 36,58%.
Sementara itu, hingga Januari 2015, beban dana industri perbankan mencapai Rp31,01 triliun, tumbuh 27,16% dari posisi Rp24,3 triliun atau lebih lambat secara year to date.
Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan tren yang bisa dirasakan sepanjang kuartal I/2015 adalah penurunan biaya dana, pascapembatasan bunga simpanan berjangka (deposito) untuk bank umum kelompok usaha (BUKU) 4 dan 3.
"[Biaya dana] agak menurun sedikit," ungkapnya pada Bisnis.com, Jumat (3/4/2015).
Selain penurunan biaya dana, Budi menuturkan tren yang terjadi pada industri perbankan adalah pergerakan ekonomi yang cenderung melambat pada kuartal pertama, sehingga berdampak pada penyaluran fungsi intermediasi slow down.
Salah satu komponen beban bunga dalam SPI adalah beban bunga simpanan berjangka. Sepanjang 2014, komponen tersebut mencapai Rp135 triliun atau melonjak hingga 59% dari posisi Rp84,9 triliun secara year on year. Sementara itu, pada Januari 2015, komponen tersebut tumbuh 36,35% secara y-o-y.
Adapun rasio pembiayaan terhadap pendanaan (loan to deposit ratio/LDR) hingga Januari 2015 mencapai 88,48%, atau melonggar dari posisi 90,47% pada akhir 2014. []