Bisnis.com, JAKARTA — Rasio profitabilitas bank pada tahun ini dinilai akan memasuki periode pemulihan setelah penurunan yang terjadi sepanjang 2017.
Ekonom PT Bank CIMB Niaga Tbk. Adrian Panggabean mengatakan, kendatipun memasuki masa recovery alias pemulihan tetapi masih sukar untuk meletakkan rasa optimis bahwa tingkat profitabilitas yang salah satunya tercermin dari rasio return of asset (ROA) bisa menyentuh kisaran 3% seperti pada 2012.
“Rasanya iya [akan pulih] tapi sulit menjawabnya [akankah ROA menyentuh 3% lagi], mungkin kalau 3% belum di 2018,” ucapnya kepada Bisnis, pekan lalu.
Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia yang dipublikasikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ROA bank umum konvensional per November tahun lalu berada pada level 2,48%. Angka ini menunjukkan kenaikan dibandingkan dengan rasio profitabilitas per November 2016 sebesar 2,37%.
Adrian mengutarakan bahwa gambaran ROA industri perbankan tidak bisa dilepaskan dari konteks makro, yakni sejak 2013 terjadi pelemahan ekonomi terpanjang sejarah. Indonesia mengelami empat tahun berturut pelemahan ekonomi akibat jatuhnya harga komoditas dunia.
Kondisi tersebut lambat-laun berimbas kepada perlambatan pertumbuhan kredit serta memburuknya kualitas pinjaman bank. Hal ini terpengaruh banyaknya kredit yang terkonsentrasi ke sektor pertambangan. Imbas lainnya juga berupa kenaikan loan provision.
“Jadi, angka rasio profitabilitas bank pada 2017 adalah legacy dari situasi yang terjadi sampai dengan Oktober 2017 [sejak 2013]. Pada Oktober 2017 adalah titik terendah pertumbuhan kreedit sebelum kemudian menanjak lagi pada November,” ujar Adrian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
