Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Strategi BCA Pacu Penyaluran Kredit Rumah dan Kendaraan

PT Bank Central Asia Tbk. masih optimistis kredit konsumer tahun ini berjalan sesuai target yang ditetapkan kendati survei konsumen menunjukkan hingga 6 bulan mendatang pinjaman ke segmen tersebut masih akan melambat.

Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Central Asia Tbk. masih optimistis kredit konsumer tahun ini berjalan sesuai target yang ditetapkan kendati survei konsumen menunjukkan hingga 6 bulan mendatang pinjaman ke segmen tersebut masih akan melambat.

Presiden Direktur Bank BCA Jahja Setiaatmadja bahkan mengungkapkan hingga kuartal I/2015, kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB) di perseroan mencatatkan pertumbuhan lebih tinggi dibanding sektor lain. Strateginya, lanjut dia, perseroan mengutamakan penurunan suku bunga untuk mengerek pertumbuhan pinjaman ke segmen ini.

“Khususnya karena promosi ulang tahun BCA untuk KPR dan baru-baru ini kami menurunkan bunga KKB,” jelas Jahja ketika dihubungi Bisnis.com, awal pekan ini.

Jahja menuturkan hingga akhir tahun nanti, pihaknya optimistis mampu membukukan pertumbuhan kredit konsumsi di atas perolehan tahun lalu. Adapun, sepanjang tahun lalu, laju pertumbuhan pinjaman ke segmen tersebut di emiten berkode saham BBCA ini tumbuh moderat di level 6,1% menjadi Rp92,3 triliun. Kenaikan tersebut ditopang peningkatan KPR sebesar 3,2% menjadi Rp54,7 triliun.

Dari situs resmi perseroan, mulai 31 Maret 2015, BCA menetapkan suku bunga dasar kredit (SBDK) untuk segmen korporasi dan retail sebesar masing-masing 10,25% dan 11,50%. Sementara itu, untuk segmen KPR dan Non-KPR, BBCA menetapkan SBDK sebesar 10,25% dan 8,63%.

Sementara itu, dari survei konsumen yang dipublikasikan Bank Indonesia (BI) menunjukkan hingga Maret 2015, indeks keyakinan konsumen tercatat sebesar 116,9 atau turun dari 120,2 pada bulan sebelumnya.

Dari hasil survei yang dilaksanakan terhadap sekitar 4.600 rumah tangga tersebut, memprediksi pada 6 bulan mendatang pengajuan pinjaman yang bakal akan menurun. Hasil survei menunjukkan pada September 2015, indeks perkiraan posisi pinjaman akan sebesar 155,5 atau lebih rendah dari 161,9 pada bulan sebelumnya.

Sejalan dengan perlambatan pinjaman, survei menunjukkan hingga kuartal III/2015, responden akan lebih memilih untuk meningkatkan penempatan dana di tabungan. Pasalnya, indeks perkiraan jumlah tabungan pada 6 bulang mendatang akan sebesar 136,9 atau meningkat 2,5 poin dari indeks bulan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper