Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan alias BI Rate sebesar 25 basis points (bps) ke level 5,50% pada Mei lalu. Kondisi ini menjadi salah satu acuan bank seperti BCA, Bank Mandiri, BNI, hingga BRI dalam menentukan suku bunga deposito, termasuk pada Juni 2025.
Gubernur BI Perry Warjiyo berujar meskipun suku bunga acuan BI Rate sempat dipangkas pada Januari 2025, perubahan cenderung terjadi pada suku bunga instrumen pasar uang seperti Sekuritas Rupiah BI (SRBI) hingga imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) yang menurun.
“Ke depan, Bank Indonesia memandang suku bunga perlu diturunkan untuk mendorong peningkatan penyaluran kredit guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi,” tuturnya, Rabu (21/5/2025).
Sementara itu, data analisis uang beredar BI menunjukkan bahwa pada April 2025, suku bunga kredit relatif stabil, sementara suku bunga simpanan cenderung meningkat.
Rata-rata tertimbang suku bunga kredit pada April 2025 sebesar 9,19%, relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya. Di sisi lain, suku bunga simpanan berjangka meningkat pada tenor 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, dan 24 bulan.
Pada Maret 2025, tingkat suku bunga deposito masing-masing tenor itu tercatat sebesar 4,78%, 5,63%, 6,08%, 5,07%, dan 4,31%. Seluruhnya bergerak naik menjadi 4,84%, 5,69%, 6,10%, 5,08%, dan 4,34% pada April 2025.
Baca Juga
Bunga Deposito BCA
PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) masih mempertahankan suku bunga deposito rupiah yang berlaku efektif per 14 Februari 2025 lalu. Bunga deposito ditetapkan pada angka 3,00% per tahun untuk tenor satu bulan dengan nominal tabungan di bawah Rp2 miliar.
Pada tenor yang sama, bunga sebesar 3,25% diterapkan untuk nominal Rp5 miliar–Rp10 miliar, Rp10 miliar–Rp25 miliar, Rp25 miliar–Rp100 miliar, dan di atas Rp100 miliar. Sementara itu, bunga simpanan deposito nominal Rp2 miliar hingga di bawah Rp5 miliar berada pada level 3,15% per tahun.
Bank milik Grup Djarum ini juga menawarkan bunga deposito pada kisaran 2,00% hingga 3,00% untuk jangka waktu 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan. Setoran minimum yang diperlukan untuk membuka deposito BCA adalah sebesar Rp8 juta.
Bunga Deposito Mandiri
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) juga mempertahankan tingkat suku bunga deposito rupiah sejak 1 November 2022.
Suku bunga deposito rupiah tertinggi sebesar 2,50% diterapkan Bank Mandiri untuk jangka waktu 6, 12, dan 24 bulan pada semua tier simpanan. Suku bunga terendah senilai 2,25% berlaku pada semua tier simpanan tenor 1 dan 3 bulan.
Nasabah Bank Mandiri dapat membuka rekening deposito melalui aplikasi Livin' by Mandiri dengan setoran minimal Rp1 juta. Jika memilih membuka melalui kantor cabang, jumlah minimal penempatan deposito ialah sebesar Rp10 juta.
Bunga Deposito BNI
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) belum mengubah suku bunga deposito sejak 31 Oktober 2022. Bank pelat merah ini menawarkan bunga deposito mulai dari 2,25% untuk tenor 1 bulan.
Bunga deposito 2,50% ditawarkan untuk tenor 3 bulan, sedangkan bunga 2,75% berlaku untuk tenor 6 bulan.
Suku bunga deposito tertinggi ialah sebesar 3,00% yang berlaku untuk jangka waktu 12 bulan dan 24 bulan pada semua nominal simpanan. Setoran awal pembukaan rekening deposito rupiah nasabah BNI ditetapkan minimal sebesar Rp5 juta.
Bunga Deposito BRI
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) terakhir kali memperbarui suku bunga deposito rupiah pada 1 Oktober 2024. BRI menawarkan bunga deposito pada rentang 3,00% hingga 3,50% per tahun.
Bunga deposito tertinggi 3,50% berlaku untuk tenor 3 bulan dan nominal simpanan kurang dari Rp100 juta, Rp100 juta–Rp2 miliar, dan di atas Rp2 miliar. Bunga 3,35% diterapkan untuk deposito dengan tenor 1 bulan, sedangkan bunga 3,00% berlaku untuk tenor 6 bulan, 12 bulan, 24 bulan, hingga 36 bulan pada seluruh kelompok nominal simpanan.
Jumlah minimum setoran awal deposito rupiah BRI ialah sebesar Rp10 juta jika melakukan pembukaan rekening melalui unit kerja BRI, sedangkan melalui internet banking minimal Rp5 juta dan maksimal Rp100 juta.