Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI Syariah Perbesar Pembiayaan Produktif

PT Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah berencana mengubah komposisi portofolio pembiayaannya dalam jangka waktu 3 tahun ke depan.

Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah berencana mengubah komposisi portofolio pembiayaannya dalam jangka waktu 3 tahun ke depan.

Direktur Utama BNI Syariah Dino Indiano mengatakan dalam jangka waktu tersebut, pembiayaan perseroan akan difokuskan pada segmen komersial atau sektor produktif.

Hal ini untuk memenuhi peraturan Bank Indonesia di mana dalam Peraturan BI Nomor 14/26/PBI/2012 mewajibkan penyaluran kredit atau pembiayaan di sektor produktif minimal 55% dari total kredit untuk kelompok bank umum kegiatan usaha (BUKU) I, 60% untuk kelompok BUKU II, 65% untuk kelompok BUKU III, dan 70% untuk kelompok BUKU IV.

"Dalam jangka waktu 3 tahun ke depan kami akan memperbesar pembiayaan di sektor produktif sampai mencapai angka 60%. Saat ini pembiayaan produktif kami di sekitar 48%," ucapnya di Jakarta, Rabu (15/4).

Dino memerinci pembiayaan produktif perseroan akan terbagi untuk pembiayaan di sektor mikro dan usaha kecil dan menengah.

Adapun portofolio perseroan didominasi pembiayaan di sektor konsumsi yang mencapai 52% di mana 80% hingga 90% di antaranya merupakan pembiayaan untuk rumah pertama dengan nilai Rp6,88 triliun melalui pembiayaan Griya iB Hasanah.

Untuk pertumbuhan pembiayaan tahun ini, BNI Syariah menargetkan pertumbuhan sebesar 25% dalam rencana bisnis bank. Per Desember 2014, perseroan mencatatkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 33,79% atau menjadi senilai Rp15,04 triliun.

Sebanyak 52,60% nya merupakan pembiayaan konsumtif, pembiayaan produktif UKM sebesar 21,61%, pembiayaan komersial sebesar 16,15%, pembiayaan mikro sebsar 6,96%, dan pembiayaan kartu Hasanah Card sebesar 2,68%.

Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), BNI Syariah mencatatkan penaikan sebesar 41,42% atau tumbuh senilai Rp4,76 triliun dengan rasio dan murah (tabungan dan giro) sebesar 45,38%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper