Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia menyatakan pertumbuhan kredit hingga kuartal I/2015 di bawah ekspektasi, didorong pelemahan sektor riil dan konsumsi.
Halim Alamsyah, Deputi Gubernur BI, mengatakan pertumbuhan kredit di kuartal I/2015 berkisar 11%, atau relatif sama dengan pertumbuhan kredit sepanjang 2014. "[Pertumbuhan kredit] Tidak sekuat yang kami duga semula," katanya, Jumat (17/4/2015).
Adapun, hingga Februari 2015, BI mencatat pertumbuhan kredit perbankan mencapai 12% (year-on-year) menjadi Rp3.669,5 triliun. Pertumbuhan ini naik tipis dibandingkan pertumbuhan tahunan per Januari 2015 sebesar 11,4%.
Halim mengatakan BI berencana memberikan stimulus bagi perbankan untuk menggenjot penyaluran kredit. Bentuk insentif itu antara lain perluasan definisi simpanan. Dia menyebut, instrumen obligasi akan digolongkan sebagai simpanan sehingga perhitungan loan to deposit ratio (LDR) akan lebih longgar.
Tahun ini, BI berharap ekspansi kredit perbankan bisa mencapai 15%-17%. Adapun, kalangan bankir memprediksi hingga akhir tahun pertumbuhan kredit bisa mencapai 17,1%. Survei perbankan yang diterbitkan BI menyebut, perbankan optimistis penyaluran kredit akan menanjak pada kuartal II/2015.