Bisnis.com, JAKARTA -- Lippo Group, kelompok usaha milik taipan Mochtar Riady, tengah menjajaki ekspansi usaha ke sektor perbankan di Kamboja dengan mengakuisisi sebuah bank lokal.
James T Riady, Chief Executive Officer Lippo Group, mengatakan ekspansi ke Kamboja merupakan bagian dari perluasan usaha dalam rangka masyarakat ekonomi Asia Tenggara.
"Kami akan buka potensi, kami akan lihat, bisa akauisisi atau memulai bank baru," ujarnya di sela acara World Economic Forum in East Asia di Jakarta, Senin (20/4/2015).
Menurut James, rencana ini sebetulnya bukan hal baru bagi Lippo. Dia mengatakan, Lippo Bank pernah membuka cabang di Kamboja 30 tahun silam. "Tapi jujur, saat itu kita prematur," tukasnya. Adapun, saat ini entitas Lippo Bank telah melebur dengan Bank Niaga menjadi PT Bank CIMB Niaga Tbk milik CIMB Group asal Malaysia.
Namun, Grup Lippo kini mengelola satu bank baru, Nobu National Bank (Bank Nobu), yang berkembang cukup baik dalam beberapa tahun terakhir.
Selain perbankan, Lippo tengah menjajaki investasi jaringan rumah sakit dan sekolah. Sebagaimana diketahui, di dalam negeri Lippo merupakan pemilik jaringan rumah sakit Siloam dan Sekolah Pelita Harapan.
James mengatakan, biaya investasi di Kamboja diperkirakan mencapai US$300 juta - US$500 juta. Selain Kamboja, Lippo juga mengincar Myanmar dan Vietnam.
Di Kamboja, potensi pasar perbankan cukup menjanjikan. Selain terbuka dengan investor asing, imbal hasil bisnis bank di Kamboja bisa mencapai 10% per tahun.