Bisnis.com, PEKANBARU—Pemerintah Provinsi Riau pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS - LB) telah menyetujui penyertaan modal untuk Bank Riau Kepri senilai Rp300 miliar.
Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan pihaknya kini tengah menyiapkan landasan hukum penyertaan modal kepada bank pembangunan daerah di Provinsi Riau dan Kepulauan Riau tersebut.
"Pencairan akan dilakukan bertahap, sekarang kami sedang menyiapkan rancangan peraturan daerah yang mengatur tentang penyertaan modal senilai Rp300 miliar itu," katanya kepada Bisnis, Senin (27/4).
Pihaknya mengatakan meskipun Pemprov Riau tetap menganggarkan penyertaan modal lewat APBD 2015, manajemen Bank Riau Kepri diminta untuk tetap mencari pemasukan lainnya.
Hal ini disebabkan karena semua pemerintahan daerah tingkat provinsi, kabupaten, dan kota di Riau maupun Kepulauan Riau, ikut terkena dampak penurunan dana bagi hasil (DBH) sektor migas.
Akibatnya, banyak anggaran daerah yang menurun dan tentu akan memengaruhi rasio angka kecukupan modal (capital adequacy ratio / CAR) di bank daerah itu.
"Jadi untuk menyiasati kondisi ini, manajemen harus melakukan langkah strategis untuk meningkatkan pemasukan modal dari dana pihak ketiga (DPK)," katanya.
EVALUASI KINERJA
Pemprov Riau juga menyampaikan beragam masukan kepada manajemen dalam pengelolaan bank milik daerah tersebut.
Andi mengatakan manajemen harus melakukan perbaikan ratio fundamental atau dasar dari beragam kebijakan dalam produk dan layanan kepada masyarakat.
"Misalnya perubahan skema penyaluran kredit bagi pegawai negeri sipil, mereka masih berpegangan pada regulasi lama, ini harus diperbaiki," katanya.
Sementara itu di tempat terpisah, Bupati Kampar Jefry Noer mengatakan pihaknya mengusulkan pemotongan tantiem atau bonus yang dianggarkan untuk jajaran direksi dan komisaris Bank Riau Kepri.
"Kondisi saat ini bonus untuk jasa produksi atau karyawan sebesar 20% untuk 2.000 lebih karyawan sedangkan jajaran direksi mendapatkan 5% untuk sepuluh orang," katanya.
Dia berharap, jumlah bonus direksi ditetapkan menjadi 2,5% dan sisanya dialokasikan untuk bonus karyawan yang berjumlah lebih dari 2.000 orang.
Dengan kebijakan ini pihaknya optimistis kinerja bank daerah di Riau dan Kepulauan Riau itu akan meningkat, karena karyawan ikut merasakan peningkatan bonus dari kinerja nyata mereka dalam melayani masyarakat.
"Karena karyawan yang berhadapan langsung dengan nasabah dan masyarakat sehingga memang kesejahteraan mereka harus dikedepankan," katanya.
Adapun hasil RUPS LB Bank Riau Kepri pada Kamis, (23/4) di Batam pekan lalu memutuskan penunjukan Irvandi Gustari sebagai Direktur Utama dan Mambang Mit sebagai komisaris utama