Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Dia Alasan Mengapa Pertumbuhan Kredit Bank Ikut Melambat

Perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun Kambing Kayu ini berdampak pada penyaluran kredit perbankan yang turut melambat.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun Kambing Kayu ini berdampak pada penyaluran kredit perbankan yang turut melambat./JIBI
Perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun Kambing Kayu ini berdampak pada penyaluran kredit perbankan yang turut melambat./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - Perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun Kambing Kayu ini berdampak pada penyaluran kredit perbankan yang turut melambat.

Kepala Ekonom Global Market Permata Bank Josua Pardede mengatakan kredit yang disalurkan perbankan pada kuartal pertama berjalan melambat.

Hal itu akibat dari pemerintah yang belum menyerap maksimal anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dan memulai program proyek infrastruktur pada tahun ini.

"Hampir semua ini melemah enggak hanya penjualan mobil, properti saja yang melemah, semen pun ikut melemah karena konsumsinya turun. Para pengusaha atau debitur ini masih menunda ekspansi besar mereka, wait and see sehingga berpengaruh pada kredit bank," ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (5/5/2015).

Dia memprediksi penyaluran kredit industri perbankan pada semester 1 tahun ini berada di bawah 15%.

Kendati demikian, pihaknya tetap optimis penyaluran kredit hingga akhir tahun ini dapat di atas 15% atau sekitar 16%, naik dibandingkan 2014 yang hanya tumbuh 11,4%.

Bank Indonesia, lanjutnya, saat ini sedang menyusun kebijakan makroprudensial dalam hal perluasan cakupan definisi simpanan dengan memasukkan surat-surat berharga yang diterbitkan bank dalam perhitungan LDR dalam kebijakan GWM-LDR.

Hal tersebut diprediksi akan berdampak positif terhadap membaiknya kondisi likuiditas yang selanjutnya mendorong penyaluran kredit perbankan.

"Adanya kebijakan GWM-LDR, penyerapan anggaran kuartal kedua yang meningkat bisa menciptakan likuiditas perbankan sehingga permintaan kredit bisa meningkat di semester kedua," tutur Josua.

Sementara itu, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan Irwan Lubis mengatakan pertumbuhan kredit pada kuartal I-2015 lebih rendah dibandingkan pertumbuhan kredit kuartal I-2014, kredit tumbuh sekitar 1 persen year to date di kuartal I-2015.

Penurunan kredit yang disalurkan perbankan ini berpengaruh pada perolehan laba perbankan di kuartal I tahun ini.

"Biasanya pertumbuhan kredit di kuartal I lebih lambat dibandingkan kuartal II, III, dan IV pada tahun yang sama," katanya

Irwan berharap pemerintah dapat segera merealisasikan dan meningkatkan belanja infrastruktur penggerak sektor riil sehingga akan memacu kredit perbankan.

"Karena target 16% itu kan posisi akhir tahun, sehingga kalau kuartal I baru 1 persen year to date, atau 12 persen secara tahunan, harus kerja keras," tuturnya.

Jika kuartal kedua belanja pemerintah mulai naik, belanja swasta naik, dan konsumsi rumah tangga membaik, lanjutnya, pemerintah dan regulator optimistis dapat mencapai target pertumbuhan kredit.

"Dari sisi funding tidak masalah. Likuiditas juga tidak longgar-longgar amat tapi cukup secure," ujar Irwan.

Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia yang diterbitkan OJK, hingga Februari 2015 bank-bank menyalurkan kredit senilai Rp3.698 triliun atau tumbuh 0,84% dibandingkan Januari 2015 yang mencapai Rp3.667 triliun. Sedangkan apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, pertumbuhan kredit mencapai 12,29%

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper