Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GERAKAN NASIONAL NON TUNAI: BI Kaltim Harapkan Partisipasi Bank Lokal

Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Timur menginisiasi program transaksi pembayaran uang belajar menggunakan sistem pembayaran non tunai. Untuk itu, BI Kaltim bakal menggandeng sektor perbankan yang ada di Kaltim.
Bank Indonesia terus mendorong transaksi non-tunai/ilustrasi
Bank Indonesia terus mendorong transaksi non-tunai/ilustrasi

Bisnis.com, SAMARINDA – Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Timur menginisiasi program transaksi pembayaran uang belajar menggunakan sistem pembayaran non tunai. Untuk itu, BI Kaltim bakal menggandeng sektor perbankan yang ada di Kaltim.

Deputi Kepala Perwakilan BI Kaltim Harry Aginta mengatakan sudah ada beberapa perbankan yang menyatakan ketertarikannya untuk ikut serta dalam program tersebut. Hanya saja, pihaknya berkeinginan program tersebut diikuti juga oleh kalangan perbankan lokal.

“Tentu keinginan kami bank daerah ikut dalam program gerakan non tunai ini, tetapi kami juga harus melihat kesiapan mereka,” ungkapnya usai acara Sosialisasi Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) di hadapan pelajar sekolah menengah dan mahasiswa se-Kota Samarinda, Senin (11/5/2015).

Dia mengungkapkan gerakan non tunai di sektor pendidikan tersebut bertujuan agar setiap transaksi pembayaran uang pendidikan dilakukan secara non tunai. Sehingga pelajar tidak lagi antri saat membayar uang pendidikannya.

“Transaksi non tunai itu aman dan transparan, maksudnya rekam datanya jelas. Sehingga dapat dipertanggung jawabkan,” sebutnya.

Lebih jauh, Harry menambahkan mayoritas masyarakat Kaltim sudah mengenal transaks-transaksi non tunai. Hanya saja, tidak banyak masyarakat yang tertarik untuk mempraktekkan sistem pembayaran non tunai tersebut.

Menurutnya, alasan utama masyarakat masih enggan menggunakan sistem transaksi non tunai adalah karena belum terbiasa dengan sistem pembayaran non tunai.

“Masyarakat kaltim sudah mengenal non tunai [transaksi], hanya kebiasaan mereka kan tunai, jadi mengubah kebiasaan inilah yang sulit,” pungkasnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper