Bisnis.com, JAKARTA -- Utang luar negeri (ULN) swasta pada kuartal I/2015 mencapai US$165,3 miliar, atau sekitar 55% dari total ULN per Maret 2015 yang mencapai US$298,06 miliar.
Berdasarkan data dari statistik ULN yang dipublikasikan Bank Indonesia, jumlah ULN swasta tersebut mengalami pertumbuhan dari kuartal IV/2014 sebesar 1,14% yang senilai US$163,47 miliar (q-t-q), dan naik sebesar 12,7% (y-o-y) pada kuartal yang sama tahun sebelumnya senilai US$146,6 miliar.
ULN swasta tersebut terdiri dari US$31,35 miliar oleh industri perbankan dan ULN US$133,95 miliar dilakan non bank per Maret 2015. Jumlah ULN bank tersebut mengalami peningkatan 21,8% (y-o-y), namun turun 1,07% dari kuartal IV/2014 (q-t-q).
Untuk ULN non bank yang senilai US$133,95 miliar juga mengalami kenaikan sebesar 10,8% (y-o-y) dan meningkat sebesar 1,68% dari kuartal IV/2014 (q-t-q).
ULN non bank yang senilai US$133,95 miliar terdiri dari lembaga keuangan bukan bank US$11,09 miliar dan perusahaan bukan lembaga keuangan mencapai US$122,86 miliar.
Utang lembaga keuangan bukan bank mengalami kenaikan sebesar 21,2% (y-o-y) dan naik 7,73% dari kuartal IV/2014 (q-t-q). Untuk utang dilakukan oleh perusahaan bukan lembaga keuangan meningkat sebesar 9,3% (y-o-y) dan naik 1,16% dari kuartal IV/2014 (q-t-q).
Sementara itu, untuk ULN yang dilakukan oleh pemerintah pada Maret 2015 tercatat US$127,8 miliar dan bank sentral senilai US$4,93 miliar.