Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUNGA KUR: Kemenkop Usulkan Subsidi Dari Dana PKBL

Bisnis.com, JAKARTAKementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah mengusulkan opsi penggunaan dana program kemitraan dan bina lingkungan milik Badan Usaha Milik Negara untuk menurunkan bunga kredit usaha rakyat ke besaran yang setara dengan pinjaman bagi korporasi.
suku bunga/ilustrasi
suku bunga/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah mengusulkan opsi penggunaan dana program kemitraan dan bina lingkungan milik Badan Usaha Milik Negara untuk menurunkan bunga kredit usaha rakyat ke besaran yang setara dengan pinjaman bagi korporasi.

Sekretaris Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop dan UKM) Agus Muharam mengatakan opsi penggunaan dana program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL) dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bisa menekan bunga kredit usaha rakyat [KUR] dari besaran 21% menjadi 12%.

“Kalau bunga KUR mau diturunkan harus dari cross subsidi dan bisa diturunkan melalui dana PKBL. Dari pada PKBL disalurkan BUMN, lebih baik menjadi subsidi bunga sehingga kalau perlu ditekan lagi di bawah 12% [bunga KUR],” ujar Agus di Jakarta, Senin (15/6).

Adapun, sumber dana PKBL berasal dari penyisihan 2% dari laba bersih masing-masing BUMN setiap tahunnya. Agus mengungkapkan dengan opsi penggunaan dana PKBL ini, pemerintah tak perlu mengambil langkah yang membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk mensubsidi bunga.

Menurut Agus, sebagai tahap awal, pemerintah bisa menggunakan dana PKBL dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. yang ditunjuk menjadi agen penyalur KUR. Jika pun dana PKBL dari 3 bank kategori Bank Umum berdasarkan Kegiatan Usaha (BUKU) 4 tersebut dinilai kurang, Agus mengungkapkan pemerintah bisa menggunakan dana dari BUMN lain seperti PT Permodalan Nasional Madani (Persero), PT Pertamina (Persero), dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper