Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah, anak usaha PT PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) membidik pertumbuhan pembiayaan 30% hingga akhir tahun, disokong tingkat permodalan yang sangat solid.
Harry Sukadis, Direktur Utama BTPN Syariah, mengatakan permodalan perseroan meningkat setelah pemegang saham menambah modal sebesar RP160 miliar. "Naik ke BUKU II [Bank Umum Kegiatan Usaha] II, " ujarnya seperti dikutip dari Harian Bisnis Indonesia, Kamis (18/6/2015).
Per Maret 2015, modal inti BTPN Syariah mencapai Rp822,861 miliar dengan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 31,56%. Harry mengatakan tingkat permodalan ini akan mampu menopang pertumbuhan pembiayaan perseroan di atas industri hingga akhir tahun.
Adapun, pembiayaan yang telah disalurkan BTPN Syariah mencapai Rp3,27 tiliun dengan dengan rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) gross sebesar 1,81%.
Sementara itu, posisi aset BTPN Syariah mencapai Rp3,93 triliun per Maret 2015.
Harry mengatakan kenaikan status bank menjadi BUKU II merupakan langkah awal perseroan untuk merambah bisnis baru, yakni layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif (laku pandai) atau branchless banking. "Insya Allah rencananya di kuartal empat akan masuk laku pandai," katanya.
Sebelumnya, induk perseroan yakni BTPN telah memulai layanan laku pandai di sejumlah wilayah. Tahun ini, BTPN akan merekrut 30.000 agen dan diharapkan bertambah menjadi 50.000 pada 2016. []