Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memprediksi kebutuhan uang tunai menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun ini mengalami kenaikan sebesar 13%-15%.
Ronald Waas, Deputi Gubernur BI, mengatakan setiap tahun kebutuhan uang tunai menjelang Lebaran selalu mengalami kenaikan. "Lonjakan pasti ada, kami berusaha untuk penuhi," ungkapnya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Senin (29/6/2015).
Kebutuhan uang atau outflow selama periode Ramadan dan Idul Fitri tahun ini diperkirakan mencapai Rp119,1 triliun– Rp125,2 triliun, naik dari realisasi outflow pada tahun lalu sebanyak Rp124,8 triliun.
Proyeksi kebutuhan uang itu diperkirakan didominasi oleh uang pecahan besar di atas nominal Rp20.000. Porsi uang pecahan besar diperkirakan mencapai 91,7% dari total outflow.
Adapun, sisanya sebanyak 8,3% merupakan pecahan kecil, yakni pecahan di bawah nominal Rp10.000. BI memprediksi kebutuhan uang tertinggi berada di Jawa sebanyak 32%, kemudian disusul DKI Jakarta sebesar 29%, Sumatera (20%), Sulampua dan Bali Nusa Tenggara (11%) dan Kalimantan (8%).
Sebelumnya, sejumlah bank besar juga telah menyiapkan kebutuhan uang tunai menjelang Lebaran. Budi Satria, Corporate Secretary BRI, mengatakan BRI menyiapkan Rp27,56 Triliun untuk kebutuhan nasabah selama Ramadhan dan Lebaran.
Menurut Budi, dana yang disiapkan perseroan meningkat dari realisasi tahun lalu sebanyak Rp24,49 triliun. Sebanyak Rp20,18 triliun disiapkan untuk operasional mesin Automate Teller Machine (ATM) BRI yang mencapai 21 ribu unit sedangkan Rp7,38 triliun disiapkan untuk kebutuhan kas harian di unit kerja operasional dalam periode 10 Juli - 24 Juli 2015.