Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SEMESTER I/2015 : Premi Bruto Adira Insurance Rp945 M

PT Asuransi Adira Dinamika menyatakan realisasi premi bruto meleset dari target yang ditetapkan sepanjang semester I/2015 sebesar Rp1,1 triliun.
Adira Insurance/Ilustrasi
Adira Insurance/Ilustrasi
Bisnis.com, JAKARTA – PT Asuransi Adira Dinamika menyatakan realisasi premi bruto meleset dari target yang ditetapkan sepanjang semester I/2015 sebesar Rp1,1 triliun.
 
Rismauli Silaban, Chief Underwriting Officer Adira Insurance mengatakan premi bruto yang dicapai hanya Rp945 miliar sampai bulan lalu.
 
Kendati demikian, dia mengatakan pencapaian itu tetap meningkat sebanyak 3-4% dibandingkan tahun lalu. Penurunan penjualan kendaraan bermotor menjadi penyebab melesetnya target dengan capaian.
 
“Kurangnya premi disumbang asuransi kendaraan, khususnya motor, sedangkan lini bisnis lainnya cenderung naik,” katanya seperti dikutip Bisnis, (10/7/2015).
 
Sampai saat ini, dia mengatakan asuransi kendaraan berkontribusi sebesar 55% dari total premi bruto Adira Insurance. 
 
Adapun, 16% disumbang oleh asuransi kesehatan dan kecelakaan, 5% marine sedangkan 24% sisanya berupa asuransi properti, perjalanan dsb.
 
Sampai akhir tahun, dia memperkirakan porsi premi asuransi kesehatan dan kecelakaan dapat bertumbuh hingga 18% dari total bisnis apabila penjualan kendaraan bermotor masih melambat.
 
“Begitu juga properti. Peningkatan asuransi properti itu tinggi hingga 55% namun size nya memang masih kecil sehingga kami tumbuhnya juga tidak banyak semester I ini,” ujarnya.
 
Sampai akhir tahun, Rismauli mengatakan pihaknya tetap optimistis pihaknya dapat mencapai target premi bruto RP2,4 triliun.
 
Dengan stimulus penurunan DP minimum multifinance, dia mengatakan bisa mendorong premi kendaraan bermotor tumbuh pada semester II/2015. Selain itu, dia mengatakan siklus penjualan kendaraan bermotor memang akan terdorong di semester berikutnya.
 
Pada semester II/2015, Adira Insurance hanya akan fokus pada satu produk baru yakni produk mudik berupa asuransi perjalanan dan rekayasa.
 
Adapun, pihaknya juga menggenjot produk ritel yang baru diluncurkan April lalu untuk jadi pilihan diversifikasi selain asuransi kendaraan.
 
Sampai Juni, Rismauli mengatakan risk based capital (RBC) perusahaan terjaga di angka 200% atau belum butuh suntikan modal dalam waktu dekat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Irene Agustine
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper