Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. membidik posisi marjin bunga bersih di atas 6% pada akhir 2015. Bagaimana strateginya?
Direktur Bank BNI Rico Rizal Budidarmo mengatakan hingga paruh pertama tahun ini, perseroan mencatatkan net interest margin (NIM) sebesar 6,5% atau naik dari 6% pada periode yang sama tahun lalu. Dalam rencana BNI, tahun ini perseroan bakal menjaga NIM di atas 6%.
"Kami akan fokus mencari dana murah. Pada semester satu saja, tabungan kami sudah tumbuh di atas 11,7% [secara year on year/y-o-y]," ujar Rico usai Paparan Kinerja BNI Semester I/2015 di Jakarta, Kamis (30/7/2015).
Adapun, hingga akhir semester I/2015, tabungan menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) di emiten berkode saham BBNI tersebut yakni tumbuh dari Rp104,01 triliun pada paruh pertama tahun lalu menjadi Rp116,16 triliun. Sementara itu, giro tercatat tumbuh 3,2% y-o-y dari Rp87,96 triliun menjadi Rp90,78 triliun pada semester I/2015.
Kebalikannya, deposito di BBNI turun 1,6% y-o-y dari Rp122,21 triliun menjadi Rp120,3 triliun di akhir Juni 2015.
Dengan pertumbuhan tersebut, simpanan masyarakat di BNI secara keseluruhan naik 4,2% y-o-y dari Rp314,19 triliun menjadi Rp327,26 triliun pada kuartal II/2015. Sementara itu, dana murah menempati porsi sebesar 63,2% dari total DPK di BNI.
Rico juga menjelaskan hingga akhir tahun nanti, perseroan akan menyesuaikan penghimpunan DPK dengan penyaluran kredit. "Intinya kami akan jaga LDR [loan to deposit ratio] tidak lebih dari 90%," kata Rico.