Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I/2015: Bank BPD DIY Raih Laba Rp114 Miliar

PT Bank Pembangunan Daerah atau Bank BPD DIY mencatatkan laba tahun berjalan sebelum pajak sepanjang semester I/2015 diangka Rp114,41 miliar atau mencapai 117,57% dari target yang ditetapkan.
BPD DIY/Wikipedia
BPD DIY/Wikipedia

Bisnis.com, SEMARANG—PT Bank Pembangunan Daerah atau Bank BPD DIY mencatatkan laba tahun berjalan sebelum pajak sepanjang semester I/2015 diangka Rp114,41 miliar atau mencapai 117,57% dari target yang ditetapkan.

Direktur Utama Bank BPD DIY Bambang Setiawan mengatakan rentabilitas yang dicapai perseroan pada semester I/2015 cukup menggembirakan. Dia mengatakan capaian laba sebelum pajak hingga Juni 2015 bertumbuh 10,9% dibandingkan periode sama tahun lalu.

Peningkatan itu dapat dilihat berdasarkan total hingga akhir Juni tahun ini mencapai Rp8,377 triliun atau tumbuh sebesar 13,94% dari bulan yang sama tahun sebelumnya. Adapun, Dana Pihak Ketiga mencapai Rp7,016 triliun atau tumbuh 11,89% dari  tahun lalu pada bulan yang sama year on year (yoy).

Sementara itu, pencapaian kredit yang disalurkan sampai dengan semester I/2015 sebesar Rp5,43 triliun atau tumbuh 13,46% dari tahun sebelumnya (yoy). Dari kredit yang disalurkan tersebut, tersalur pada segmen kredit produktif sebesar Rp2,8 triliun, dimana sebesar 70,05% atau Rp1,95 triliun disalurkan untuk kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Menurut Bambang, rincian kredit UMKM yakni Rp364 miliar disalurkan kepada pelaku usaha mikro, Rp607 miliar kepada pelaku usaha kecil dan angka Rp984 miliar diberikan kepada pelaku usaha menengah.

“Jumlah ini meningkat dari posisi akhir 2014 dimana total pemberian kredit kepada sektor UMKM sebesar Rp1,85 triliun,” paparnya kepada Bisnis, Rabu (5/8/2015).

Dari penyaluran kredit pada tahun lalu, rinciannya sebesar Rp362 miliar tersalur untuk pelaku usaha mikro, Rp604 miliar tersalurkan untuk pelaku usaha kecil dan sebesar Rp888 miliar tersalur untuk pelaku bisnis menengah.

Lebih lanjut, Bambang mengatakan faktor yang berpengaruh terhadap laju pertumbuhan yakni permintaan atas produk dari nasabah bank baik domestic demand maupun global demand.

“Kalau demand-nya turun maka nasabah kami mengurangi produksinya sehingga kebutuhan modal kerja juga turun sehingga utility atas fasilitas kredit yang diberikan juga menurun sehingga undisbursed loan meningkat,” paparnya.

Dalam masa pelambatan ekonomi saat ini, Bambang mengakui sejumlah investor menahan diri tidak berinvestasi dulu atau wait and see,
karena khawatir adanya dampak negatif karena melambatnya ekonomi.

Kendati demikian, strategi Bank BPD DIY tetap konsisten dengan fokus penyaluran kredit kepada sektor UMKM dengan asumsi sektor ini terbukti
tahan banting karena orientasinya lebih banyak domestic market.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper