Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDONESIA BANKING EXPO 2015: Presiden Tagih Terobosan Bankir

Presiden Joko Widodo meminta kalangan bankir melakukan terobosan-terobosan yang diharapkan dapat menarik aliran dana ke dalam sistem keuangan dalam negeri.
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan), didampingi Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo (kedua kiri), Ketua Dewan Komosioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad (kanan), Ketua Perbanas Sigit Pramono (kedua kanan), dan Dirut BTN Maryono (ketiga kiri), meninjau salah satu stan bank seusai membuka Indonesia Banking Expo (IBEX) 2015 di Jakarta, Rabu (9/9). /Antara
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan), didampingi Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo (kedua kiri), Ketua Dewan Komosioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad (kanan), Ketua Perbanas Sigit Pramono (kedua kanan), dan Dirut BTN Maryono (ketiga kiri), meninjau salah satu stan bank seusai membuka Indonesia Banking Expo (IBEX) 2015 di Jakarta, Rabu (9/9). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta kalangan bankir melakukan terobosan-terobosan yang diharapkan dapat menarik aliran dana ke dalam sistem keuangan dalam negeri.

Hal itu disampaikan Kepala Negara kepada para direktur utama dan direksi perbankan nasional di sela-sela pembukaan Indonesia Banking Expo 2015.

Kemarin, sebenarnya Presiden Jokowi dijadwalkan membuka IBEx 2015 pada pukul 10:30 WIB. Namun, Presiden baru memasuki Ruang Cendrawasih, JCC, sekitar pukul 11:00 WIB.

Rupanya, waktu 30 menit dimanfaatkan Jokowi untuk bertukar pikiran dengan para direktur utama dan jajaran direksi perbankan BUMN dan swasta.

Dalam pertemuan itu, Jokowi antara lain didampingi oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad, Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo, Ketua Perbanas Sigit Pramono.

Dalam kesempatan itu, Presiden Joko Widodo meminta para bankir blak-blakan tentang kondisi perbankan saat ini. Jokowi pun mengaku senang mendengar pengakuan langsung dari para bos berbagai bank di Tanah Air. “Bapak enggak usah khawatir, perbankan tak ada masalah,” ujar Jokowi menirukan jawaban dari para bankir.

Tak puas dengan jawaban itu, Presiden Jokowi menanyakan tentang rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) dan pertumbuhan kredit di Indonesia. Para bankir menyebut NPL berada pada kisaran 2%, sedangkan pertumbuhan kredit antara 15%-16%.

Dalam kesempatan itu, Jokowi menyampaikan tiga arahan kepada jajaran direksi perbankan. Dua di antaranya untuk memangkas penggunaan dolar AS di dalam negeri dan meningkatkan pasokan valas guna stabilisasi nilai tukar rupiah.

Pertama, agar para bankir meminta nasabahnya untuk menggunakan mata uang rupiah dalam seluruh transaksi di dalam negeri. Kedua, mencairkan devisa hasil ekspor di dalam negeri.

"Tolong agar diminta dicairkan di Indonesia. Ini penting sekali karena sekarang kita memerlukan dolar. Juga diminta agar menaruh dolarnya di dalam negeri," imbuhnya. Ketiga, pihak perbankan harus mengajak para nasabah untuk tertib membayar pajak.

Jokowi menilai direksi perbankan punya peran kunci untuk meminta para nasabahnya melakukan hal tersebut. "Kok diam? Kan memang kewajiban kita untuk membayar pajak," pungkasnya.

Seraya bergurau, Jokowi menyebut para pengusaha 'takut' kepada dirut dan direksi perbankan. Ketakutan yang dimaksud adalah apabila pengajuan kredit perusahaan tidak disetujui pihak bank. “Bener enggak? Iya kan? Kalau tidak ditambah kreditnya kan takut,” ujar Jokowi.

Sementara itu, untuk menarik pasokan dolar, pemerintah mempermudah syarat pembuatan rekening bank bagi warga negara asing. Kini, hanya dengan paspor, WNA dapat membuka rekening valuta asing di perbankan nasional dengan saldo maksimal US$50.000.

“Tadi saya dibisiki Ketua OJK bahwa sekarang diberikan kemudahan bagi orang asing untuk membuka rekening di Indonesia, rekening valas dengan jumlah maksimal US$50.000. Hanya dengan paspor,” kata Jokowi.

Kendati fasilitas tersebut dibatasi hanya untuk rekening dengan jumlah saldo maksimal US$50.000, Presiden optimistis apabila jumlah rekening yang dibuka cukup banyak, maka nominal valas yang tersimpan di perbankan nasional menjadi besar.

"Kecil-kecil enggak apa-apa, asal banyak sekali kan besar jumlahnya. Saya kira terobosan-terobosan sepeti ini akan kita lakukan," pungkasnya.
Usulan mempermudah syarat pembukaan rekening bagi WNA pernah diungkapkan Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad kepada Presiden Jokowi dalam pertemuan di Istana, Rabu (9/9).

"Saya mengusulkan kemudahan pembukaan rekening bagi wisatawan. Tapi ini sedang kami kaji kemudahan apa saja yang diberikan," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (3/9).

Sebelum mengeluarkan kebijakan tersebut, sejumlah bank nasional mensyaratkan paspor dan dokumen izin menetap di dalam negeri, seperti kartu izin menetap sementara (KIMS), kartu izin tinggal tetap (Kitap), dan kartu izin tinggal terbatas (Kitas) kepada WNA yang ingin membuka rekening valas di perbankan nasional.

Kegiatan Indonesia Banking Expo 2015 yang dibuka Kepala Negara, pada tahun ini mengambil tema Pengembangan Perbankan Digital dalam Memperluas Akses Keuangan & Pelayanan kepada Masyarakat?

“Tema ini sangat penting karena sampai saat ini Indonesia merupakan salah satu negara di Asean yang perkembangan inklusi keuangannya masih cukup rendah. Hal ini merupakan bukti masih rendahnya minat masyarakat Indonesia untuk memiliki rekening tabungan di institusi keuangan yang formal,” kata Jokowi.

Presiden menuturkan saat ini, baru 54% rakyat Indonesia yang memiliki akses terhadap lembaga keuangan resmi. Artinya, masih ada 46% lagi rakyat yang perlu dijangkau lembaga keuangan resmi, seperti bank.

"Ke depan saya ingin semua rakyat bisa bersentuhan dengan lembaga keuangan resmi. Keterhubungan ini menjadikan rakyat sebagai subjek aktif dalam menggerakkan ekonomi, bukan hanya sebagai objek," tutur Presiden.

IBEx akan berlangsung selama tiga hari, yakni 9 September hingga 11 September 2015. []

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bisnis Indonesia, Kamis (10/9/2015)
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper