Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI: Cadev Turun, Tapi Masih di Level Baik

Bank Indonesia menilai meskipun menurun cadangan devisa masih berada pada level yang aman di tengah dinamika ekonomi global.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (tengah) berbincang dengan Deputi Gubernur Senior Mirza Adityaswara (kiri) dan Deputi Gubernur Ronald Waas (kanan) usai Rapat Dewan Gubernur di Gedung Bank Indonesia/Antara
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (tengah) berbincang dengan Deputi Gubernur Senior Mirza Adityaswara (kiri) dan Deputi Gubernur Ronald Waas (kanan) usai Rapat Dewan Gubernur di Gedung Bank Indonesia/Antara

Bisnis.com, JAKARTA—Bank Indonesia menilai cadangan devisa masih berada pada level yang aman di tengah dinamika ekonomi global.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardjojo mengatakan cadangan devisi yang tercatat di level US$103 miliar per 20 September dalam keadaan baik. Menurut dia, dinamika yang terjadi selama ini lebih banyak berasal dari faktor ekonomi eksternal sehingga membutuhkan solusi ekstra untuk menjaga nilai tukar rupiah.

“Kalau sebelumnya Indonesia pernah di bawah US$100 miliar juga sesuatu yang dapat dipahami,” katanya usai menghadiri rapat terkait devisa di Kantor Wakil Presiden, Selasa(22/9/2015).

Dia memastikan bank sentral memiliki kebijakan untuk menjaga stabilitas nilai tukar. Terdapat pula instrumen moneter yang memperkenankan nilai tukar cukup fleksibel untuk mencerminkan fundamentalnya, sekaligus menjaga volatilitas secara konsisten.

Senada dengan Agus, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menambahkan kondisi devisa nasional normal karena masih setara enam bulan nilai impor. Hanya saja, pemerintah tetap berupaya meningkatkan cadangan dengan menerbitkan instrumen kebijakan.

“Kalau punya dompet tebal kan lebih enak daripada dompet kering. Intinya bagaimana mempertebal dompet kita itu,”kata Bambang.

Berdasarkan data Bank Indonesia, cadangan devisa Indonesia pernah menyentuh level US$98 miliar pada 28 Juni 2013. Level terendah bahkan pernah menyentuh angka US$92,6 miliar pada 31 Juli 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lavinda

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper