Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal III/2015, BSB Bukukan Kenaikan Laba 212%

PT Bank Syariah Bukopin membukukan kenaikan laba hingga 212% pada kuartal III/2015.
Nasabah bertransaksi di kantor Bank Bukopin Syariah Jakarta, Rabu (29/1). /Bisnis.com
Nasabah bertransaksi di kantor Bank Bukopin Syariah Jakarta, Rabu (29/1). /Bisnis.com

Bisnis.com,JAKARTA—PT Bank Syariah Bukopin membukukan kenaikan laba hingga 212% pada kuartal III/2015.

Dari laporan keuangan bulanan perusahaan per September 2015, perolehan laba BSB mencapai Rp25,19 miliar, sedangkan pada periode yang sama tahun lalu, laba BSB mencapai Rp8,06 miliar.

Direktur Utama Bank Syariah Bukopin (BSB) Riyanto mengatakan kenaikan laba ini didorong dari naiknya pembiayaan perusahaan. Hingga September 2015, pembiayaan BSB mencapai Rp4,1 triliun atau naik 12,68% secara tahunan dari sebelumnya Rp3,56 triliun.

“Pembiayaan kami [BSB] besar di pendidikan, kesehatan, perdagangan, jasa perhotelan, transportasi,” katanya usai penandatanganan perjanjian kerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Jakarta, Kamis (5/11/2015).

Sementara itu, Riyanto mengatakan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) perusahaan pun meningkat. Hingga bulan kesembilan tahun ini, penghimpunan DPK BSB mencapai Rp4,34 triliun atau naik 25,76% secara year on year (y-o-y) dari Rp3,45 triliun. Sejalan dengan hal tersebut, aset BSB pun menunjukkan peningkatan hingga 10,95% menjadi Rp5,31 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp4,79 triliun.

Riyanto mengatakan pihaknya menjaga keseimbangan antara pertumbuhan kredit dan DPK. Pasalnya, perusahaan berupaya menjaga loan to funding ratio (LFR) di kisaran 95%. “Tidak bisa lebih, tidak bisa kurang. Karena kalau kurang efisiennya kena dan kalau lebih kena GWM [Giro Wajib Minimum]. Jadi kami jaga di level 95%,” ujarnya.

Setelah menunjukkan pertumbuhan yang signifkan hingga kuartal III/2015 lalu, kinerja BSB yang positif berlanjut hingga Oktober lalu. Riyanto mengatakan per Oktober 2015, perolehan laba BSB telah mencapai Rp30 miliar.

“Pembiayaan per Oktober y-o-y tumbuh 15%. DPK juga tumbuh 15%,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ihda Fadila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper