Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat dan PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur ditunjuk menjadi bank penyalur kredit usaha rakyat bersama tiga bank pelat merah dan 2 bank swasta nasional.
Direktur Utama Bank Kalbar Sudirman HMY mengatakan persiapan yang ditempuh perseroan untuk menyalurkan KUR antara lain mempersiapkan penjaminan KUR on line dengan Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo).
"Kami sudah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Jamkrindo dan minggu ini akan tandatangan dengan Kementerian Koperasi untuk bantuan subsidi bunga KUR," katanya melalui pesan singkat, Kamis (12/11/2015).
Jenis kredit yang disalurkan oleh Bank Kalbar adalah KUR mikro dan KUR ritel.
Untuk KUR tenaga kerja Indonesia (TKI), Sudirman mengatakan pihaknya akan mempelajari terlebih dahulu.
Data realisasi penyaluran KUR yang diterbitkan oleh Komite KUR Kemenko Perekonomian menunjukkan per November 2014 nilai plafon KUR yang disalurkan Bank Kalbar senilai Rp462,10 miliar dengan nilai outstanding Rp248,09 miliar. NPL KUR perseroan tercatat sebesar 5,4%.
Sedangkan nilai plafon KUR yang disalurkan Bank NTT tercatat senilai Rp40,25 miliar dengan outstanding senilai Rp27,33 miliar. Rasio kredit bermasalah tercatat sebesar 2,0%.
Sebelumnya, Deputi Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Bobby Hamzar Rafinus mengatakan pihaknya telah menetapkan 4 bank tambahan, di luar 3 bank milik pemerintah untuk bisa ikut dalam penyaluran kredit usaha rakyat.
Selain Bank NTT dan Bank Kalbar, Bobby mengungkapkan PT Bank Maybank Indonesia Tbk. dan PT Bank Sinarmas Tbk. juga ditunjuk sebagai penyalur KUR. Dirinya menjelaskan bank-bank tersebut dipilih dengan melihat kualitas penyaluran kredit yang tercermin dari rasio kredit bermasalah.
Dua BPD yang ditunjuk akan fokus menyalurkan KUR di kawasan Indonesia Timur. Sedangkan dua bank swasta bakal menyalurkan KUR untuk tenaga kerja Indonesia .