Bisnis.com, JAKARTA - Perbankan dinilai perlu memanfaatkan peluang seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi sehingga bisa mendorong perubahan untuk memenuhi kebutuhan nasabah.
Edwin Utama, Partner and Managing Director Boston Consulting Group, mengungkapkan bahwa mendengarkan konsumen dengan lebih seksama merupakan kunci untuk terus bersaing. Khususnya, di tengah kompetisi yang semakin sengit dan pergeseran pilihan cara pembayaran yang kian menjadi tantangan industri perbankan.
Menurutnya, kini hampir di setiap industri terdapat teknologi yang membuat perusahaan harus melakukan perubahan dan bertransformasi atau bahkan membentuk kembali industri secara keseluruhan. Salah satu industri yang terkena dampak dari inovasi digital dan perubahan organisasi yang ekstensif adalah sektor keuangan.
Dia mengatakan seiring dengan bisnis pembayaran dan transaksi bank yang terus berevolusi dengan pesat di tengah-tengah inovasi digital dan iklim regulasi yang semakin ketat, bank dapat memenangi persaingan dengan memanfaatkan infrastruktur dan pengetahuan konsumen mereka yang luas.
"Akan ada gangguan yang signifikan maupun kesempatan yang besar selama satu dekade kedepan di sektor pembayaran," katanya dalam keterangan resminya, Senin (16/11/2015).
Bahkan, dia menilai di Indonesia terdapat permintaan yang tinggi untuk beragam produk dan layanan keuangan dari masyarakat kurang mampu dan yang belum memiliki rekening bank.
Edwin menambahkan pulau-pulau utama seperti Jawa dan Sumatra dihuni oleh 80% dari total penduduk Indonesia, dimana ini menunjukkan bahwa terdapat banyak kesempatan untuk sistem pembayaran yang inovatif.
"Walaupun bank-bank terus menghadapi persaingan yang kian intensif, mereka sebenarnya memiliki aset untuk berperan penting dalam perkembangan pasar. Untuk terus memperoleh nilai dari bisnis pembayaran mereka, mereka harus mengambil tindakan yang tegas dalam berbagai dimensi, ujarnya.
Salah satu upayanya misalnya dengan meningkatkan kesempurnaan interface digital, memperluas jangkauan layanan, meningkatkan efektivitas operasi, dan membentuk kemitraan dalam ekosistem pembayaran yang lebih luas.
Selain itu, industri perbankan perlu mengakui bahwa nilai pembayaran akan semakin cepat terwujud dengan memperdalam hubungan dengan pelanggan, tidak hanya dengan meningkatkan pendapatan secara langsung, katanya.
Manfaatkan Fitur
Edwin mengungkapkan munculnya telepon pintar dan aplikasimobilememberikan kesempatan yang unik kepada bank untuk menjawab kebutuhan pelanggan yang semakin berkembang.
Menurutnya, konsumen terus ingin memiliki peningkatan terhadap kendali yang mereka miliki saat melakukan transaksi perbankan serta peningkatan terhadap visibilitas keuangan mereka.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, bank dapat menawarkan fitur ponsel canggih, seperti kemampuan untuk menolak atau melaporkan transaksi yang dicurigai sebagai penipuan, menerima pemberitahuan yang sesuai dengan keinginan nasabah masing-masing, tebusan rewards yang lebih fleksibel, atau mengaktifkan atau menutup kartu mereka.
Khususnya konsumen yang lebih kaya, mereka mengharapkan perlakuan istimewa dan penawaran yang unik yang dapat secara mudah disampaikan melalui aplikasi mobile.
Padahal, perbankan juga memiliki akses terhadap data baru yang berharga seperti informasilocation-based context-awareyang dihasilkan dari penggunaan mobile-wallet dan aplikasi mobile.
Dengan demikian, harapannya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan dalam mendeteksi penipuan dan memberikan program-program loyalitas yang bersifat lebih personal.
Dia menilai data-data tersebut dapat menjadi informasi yang berguna, tetapi perbankan perlu lebih berhati-hati untuk tidak melewati privasi dari setiap pelanggannya.
BCG memperkirakan bahwa dua per tiga dari potensi nilai total big data berada dalam risiko apabila para stakeholders gagal untuk membangun batasan yang tepat dan dipatuhi oleh semua pihak.