Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank OCBC NISP Tbk. menargetkan kredit pembiayaan rumah bisa tumbuh sebesar 15% pada tahun depan seiring dengan adanya prediksi peningkatan kredit oleh Bank Indonesia.
Direktur Utama Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja memperkirakan pertumbuhan kredit pembiayaan rumah (KPR) hingga akhir tahun ini masih akan berada di bawah 10%.
“Namun, pada tahun depan kami mengharapkan sejalan dengan perkiraan regulator di kisaran 10% hingga 15%,” katanya dalam pesan singkat kepada Bisnis, akhir pekan lalu.
Sementara itu, Division Head Secured Loan Bank OCBC NISP Veronika Susanti mengatakan sebelum adanya relaksasi giro wajib minimum (GWM) oleh Bank Indonesia, pihaknya memang menargetkan untuk terus bertumbuh di atas pasar agar bisa masuk menjadi 10 besar bank di Indonesia.
“Sama juga di KPR, kami targetkan terus tumbuh. Semua optimistis membaik. Tapi mugkin baru akan kita rasakan di Semester 2/2016 karena pada Semester 1 masih banyak market yang wait and see,” katanya.
Dia mengungkapkan untuk mendorong peningkatan KPR pada tahun depan, pihaknya mengaku telah menyiapkan sejumlah strategi, misalnya menawarkan tingkat suku bunga yang kompetitif.
Selain itu, OCBC NISP akan mengedepankan servis kepada nasabah dengan menjadi konsultan finansial. Pasalnya, KPR merupakan kredit jangka panjang sehingga pihaknya ingin membangun hubungan yang juga berjangka panjang dengan nasabah.
Tak hanya itu, pihaknya juga mengedepankan kecepatan dalam proses peninjauan KPR sehingga menjadi lebih mudah dengan durasi antara 3 hari hingga 5 hari. “Pembiayaan KPR kita mulai dari Rp50 juta hingga Rp15 miliar,” imbuhnya.