Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

2016, Pembiayaan Roda Empat Diperkirakan Tumbuh Tipis

Kinerja industri pembiayaan kendaraan roda empat diyakini mampu bertumbuh tipis pada 2016 sejalan dengan proyeksi pertumbuhan industri otomotif.
Ilustrasi leasing kendaraan bermotor/www.raceworld.tv
Ilustrasi leasing kendaraan bermotor/www.raceworld.tv

Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja industri pembiayaan kendaraan roda empat diyakini mampu bertumbuh tipis pada 2016 sejalan dengan proyeksi pertumbuhan industri otomotif.

Jodjana Jody, Presiden Direktur Astra Credit Compa nies (ACC), mengungkapkan terdapat sejumlah faktor pendukung industri yang belum begitu membaik pada tahun depan. Dengan begitu, penyaluran pembiayaan kendaraan roda empat hanya mampu bertumbuh sedikit dibandingkan dengan kinerja 2015.

Menurutnya, faktor-faktor tersebut meliputi pertumbuhan ekonomi nasional, ancaman suku bunga tinggi, likuiditas perbankan, dan nilai tukar dolar Amerika Serikat yang masih tinggi.

“Serta NPF (non performing financing/rasio pem biayaan bermasalah) yang masih belum bisa di katakan membaik. Pembiayaan mungkin akan tum buh tipis sesuai prediksi Gaikindo,” kata Jodjana kepada Bisnis, Senin (7/12/2015).

 Seperti diberitakan Bisnis, Kamis (26/11), perkiraan sementara dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan pasar domestik kendaraan roda empat pada 2016 mam pu mencapai penjualan 1,05 juta unit.

Realisasi itu tumbuh sekitar 5% dari capaian 2015 yang diperkirakan mampu mencapai satu juta unit. Kendati demikian, asosiasi belum melakukan rapat membahas proyeksi pasar 2016, para anggota asosiasi yang terdiri dari agen pemengang merek (APM) di dalam negeri memperkirakan pasar hanya sedikit lebih longgar.

“Secara umum melihatnya tumbuh tetapi tipis, umumnya mengatakan 1,050 juta unit,” ujar Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto.

Dengan prospek pertumbuhan yang tidak signifikan, Jodjana mendorong pelaku industri untuk lebih berfokus pada peningkatan kualitas kredit. Apalagi, kinerja industri pembiayaan pada 2015 tidak cukup cemerlang.

“Jadi, mesti memperhatikan kualitas booking,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper