Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SPSI: Kinerja BPJS Ketenagakerjaan Sudah Baik

Serikat Pekerja Seluruh Indonesia menilai keberadaan BPJS Ketenagakerjaan - dulu bernama Jaminan Sosial Ketenagakerjaan/Jamsostek - yang baru berusia lima bulan, sangat besar manfaatnya dalam mensejahterakan pekerja.
Karyawan BPJS Ketenagakerjaan tengah melayani peserta penjaminan./Bisnis.com
Karyawan BPJS Ketenagakerjaan tengah melayani peserta penjaminan./Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Serikat Pekerja Seluruh Indonesia menilai keberadaan BPJS Ketenagakerjaan - dulu bernama Jaminan Sosial Ketenagakerjaan/Jamsostek - yang baru berusia lima bulan, sangat besar manfaatnya dalam mensejahterakan pekerja.

"Kami nilai pencapaian BPJS Ketenagakerjaan sudah cukup baik, terlihat dari program baru jaminan pensiun (JP) yang sudah diikuti oleh 4,6 juta peserta. Hanya dalam waktu lima bulan, sudah berhasil menggaet peserta yang cukup banyak,” kata Pimpinan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), Atum Burhanuddin, Senin (14/12/2015).

Dia mengemukakan pencapaian yang baik, juga terlihat dari jumlah peserta BPJS Ketenagakerjaan yang meningkat siginifikan sebesar 116% pada Oktober 2015 menjadi 19,034 juta dibandingkan Oktober 2014 sebanyak 16,3 juta.  

"Kinerja BPJS Ketenagakerjaan sudah cukup baik. Hanya saja yang perlu dibenahi adalah kualitas pelayanan yang masih harus terus ditingkatkan. Transparansi penggunaan dana juga perlu digalakkan," ujarnya.

Ketua Advokasi Serikat Pekerja Nasional (SPN), Djoko Heriyono berpendapat BPJS Ketenagakerjaan harus bisa menggunakan wewenangnya untuk bisa menekan perusahaan yang belum mengikutkan pekerjanya menjadi peserta.

"Hal itu harus dilakukan agar setiap pekerja bisa mendapatkan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan".

Menurutnya, manfaat yang diperoleh pekerja dari kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan sudah cukup baik, salah satunya pemberian imbal hasil dari program Jaminan Hari Tua (JHT) yang selalu di atas 10%.

“Harusnya jaminan pensiun imbal hasilnya juga bisa seperti JHT,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yusran Yunus
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper