Bisnis.com,BANDUNG--PT Bank Artos Indonesia Tbk. menyelenggarakan due diligence meeting dan public expose sebagai rangkaian proses penawaran umum perdana saham (initial public offering).
Acara ini dilaksanakan di Hotel Mercure, Bandung, setelah diperolehnya izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan penawaran awal (bookbulding) dan pengumuman prospektus ringkas di surat kabar.
Dalam paparannya, manajemen Bank Artos menjelaskan latar belakang dilakukannya IPO adalah keinginan dari pemegang saham pendiri dan manajemen Bank artos untuk memperluas akses pendanaan melalui pasar modal l. Nantinya, dana ini yang untuk menunjang pertumbuhan usaha ke depan serta peningkatan layanan Bank Artos, terutama dalam bidang Teknologi Sistem Informasi.
"Di samping itu dengan menjadi perusahaan publik, manajemen meyakini bahwa kepercayaan dari relasi dan nasabah akan semakin meningkat seiring dengan tuntutan aspek keterbukaan dan pengawasan yang semakin tinggi," kata Reinantha Yaputra, Direktur Utama Bank Artos, di Bandung, Jumat (18/12/2015).
Pada penawaran umum saham perdana ini, Bank Artos menawarkan sebanyak-banyaknya 241.250.000 saham baru atau 20% dari modal disetor bank setelah penawaran umum, dengan nilao nominal per saham sebesar Rp100. Dana hasil penawaran umum akan digunakan untuk pengembangan teknologi sistem informasi dan penyaluran kredit.
Adapun dari laporan kinerja perusahaan, per Juni 2015, Bank Artos mencatatkan total aset sebesar Rp730,2 miliar, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) Rp562,5 miliar, penyaluran kredit Rp488,8 miliar, dan pembukuan laba Rp552 juta.
Sementara itu, rasio keuangan Bank Artos, yaitu CAR 18,31%, NIM 5,5%, LDR 87,6%, dan NPL 2,92%.
"Setelah IPO dalam kurun waktu tiga tahun ke depan kami menargetkan pertumbuhan total aset, DPK, dan penyaluran kredit rata-rata sebesar 20% setiap tahunnya," kata Reinantha.