Bisnis.com, BANDUNG— PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. (BJBR) memberikan pembekalan kepada para debitur Kredit Cinta Rakyat (KCR) dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk dapat menghadapi tantangan pasar bebas Asean.
Sebagai bentuk pembekalan yang merupakan kelanjutan dari Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Terpadu (Pesat), Bank BJB menyelenggarakan kegiatan Seminar Kewirausahaan Debitur KCR dan Pelaku UMKM se-Bandung Raya, pada Selasa (22/12/2015).
Kepala Divisi Corporate Secretary Bank BJB Hakim Putratama mengatakan bergulirnya pasar bebas Asean dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) mau tidak mau memberikan dampak dan tantangan bagi pelaku UMKM di Indonesia, khsusunya Jawa Barat.
“Pada Juli lalu Bank BJB telah meluncurkan program Pesat yang ditujukan untuk menjawab tantangan yang dihadapi oleh pelaku UMKM,” katanya, Selasa (22/12/2015).
Dia memandang idealnya micro banking tidak hana menyangkut masalah pemberian kredit, tetapi juga dapat menjadi mediator dan jaringan bagi pelaku UMKM untuk berinteraksi ataupun bertransaksi satu sama lain.
“Pelaku UMKM juga terbantu dalam meningkatkan kapasitas usahanya melalui pendampingan sampai pada pembinaan manajemen dan usaha para nasabah,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Bank BJB melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan sejumlah perguruan tinggi di antaranya Universitas Parahyangan, Universitas Padjadjaran, dan STIE Ekuitas untuk turut membantu peningkatan kapasitas pelaku UMKM.
Hakim berharap acara yang diselenggarakan perseroannya tersebut dapat membuka cakrawala pemikiran pelaku UMKM bahwa MEA merupakan peluang yang baik untuk mengembangkan usaha. Untuk itu, lanjutnya, diperlukan peningkatan kompetensi.
