Bisnis.com, JAKARTA - Emas telah lama dikenal sebagai instrumen investasi. Tak sedikit orang yang memilih emas sebagai alat untuk berinvestasi dengan tujuan memperoleh keuntungan. Emas pun bermacam-macam bentuknya, mulai dari emas perhiasan, logam mulia, kontrak berjangka emas, hingga koin dinar.
Emas batangan kemudian dianggap sebagai pilihan paling tepat saat seseorang memutuskan berinvestasi. Namun, bagaimana dengan emas perhiasan?
Menurut Creative Director Untung Bersama Sejahtera Erwin Suganda, pada dasarnya membeli emas perhiasan maupun emas batangan sama-sama akan menguntungkan. “Emas perhiasan maupun emas batangan pada dasarnya sama-sama berpatokan pada harga emas dunia,” katanya.
Apalagi, keduanya sama-sama memiliki ongkos produksi dan ongkos desain yang tentunya akan memengaruhi harga. Saat ini, emas batangan pun sudah tersedia dengan beragam motif seperti motif batik, sehingga harganya pun turut mendapatkan pengaruh dari ongkos desain.
Sayangnya, tidak ada patokan pasti berapa persen rata-rata ongkos produksi maupun ongkos desain dari emas perhiasan dan emas batangan. Perusahaan perhiasan emas yang sudah beroperasi sejak 34 tahun lalu itu menyediakan beragam desain yang bisa dijadikan pilihan untuk berinvestasi.
Namun demikian, bagi Anda yang berkeinginan menggunakan emas sebagai instrumen investasi, ada baiknya melihat kembali tujuan Anda sebelum membeli emas. Jika Anda murni ingin berinvestasi atau ingin memiliki dana cadangan, belilah emas batangan yang tidak akan dipakai alias hanya disimpan saja.
Apabila Anda—khususnya bagi seorang perempuan—yang ingin tampil cantik dan gaya, ada baiknya alokasi belanja bulanan untuk mempercantik diri dipergunakan untuk membeli emas perhiasan karena memiliki nilai investasi.
Dengan memakai perhiasan emas, artinya seseorang sudah mengambil pilihan bijaksana dalam berpenampilan cantik. Perhiasan emas juga paling mudah diperoleh karena banyak tersedia di toko yang ada di pasar tradisional hingga mal.
Apabila Anda berniat berinvestasi lewat emas perhiasan, Erwin menyarankan membeli model klasik yang mudah untuk dijual kembali. Selain itu, ongkos pembuatan perhiasan semacam itu tentu saja tidak sebesar perhiasan yang desainnya lebih rumit.
Agar mendapatkan keuntungan maksimal saat menjual emas perhiasan, Erwin mengatakan manfaatkanlah momen tawar-menawar di toko emas karena sesungguhnya harga dasar emas itu tetap sama. Jadi, bagian yang bisa ditawar adalah ongkos produksi dan ongkos desain. Selain itu, sebaiknya menjual emas pada saat harga komoditas dunia itu sedang tinggi.
Hal lain yang perlu diperhatikan saat membeli adalah perhiasan emas biasanya menggunakan campuran bahan lain agar mudah dibentuk. Semakin tinggi kadar emasnya, maka harganya semakin mahal.
Semakin berat perhiasan emas tersebut, harganya juga semakin mahal. Mengingat emas perhiasan mempunyai berbagai kadar dan ukuran, Anda tentunya dapat menyesuaikannya dengan dana yang Anda miliki saat membelinya.
HARGA EMAS
Sebagai pertimbangan Anda berinvestasi, data PT Valbury Asia Futures menyatakan harga emas berpotensi melanjutkan penurunan harian dan mencapai level terendah pada tahun ini. Harga emas bahkan sempat mendekati posisi terendah yang terjadi pada 2010 lalu yakni US$1.043 per troy ounce.
Sepanjang tahun ini, harga emas mencapai posisi tertinggi pada 22 Januari US$1.306,2, dan terendah pada 27 November US$1.053,23.
Sementara itu, harga jual emas batangan ritel di Jakarta dipatok Rp507.600-Rp547.000/gram pada perdagangan Selasa (22/12) berdasarkan acuan harga emas PT Aneka Tambang Tbk. Level harga Rp507.600 untuk penjualan emas batangan berukuran 500 gram, sedangkan Rp547.000 untuk emas berukuran 1 gram. Sementara itu, harga buyback (beli kembali) Antam dipatok naik tajam Rp6.000/gram ke Rp479.000 per gram.
INVESTASI DINI
Investasi lewat emas perhiasan dapat dijadikan sebagai jalan untuk berinvestasi sejak dini, yaitu dimulai ketika seseorang sudah mempunyai penghasilan. Lewat penghasilannya, seseorang yang baru mulai bekerja dapat mengalokasikan gajinya untuk membeli perhiasan emas yang dapat disesuaikan dengan bujet. Jika penghasilan mulai meningkat, emas perhiasan yang dibeli setiap bulannya bisa ditambah dengan kadar atau ukuran yang lebih tinggi.
Saat ini, perhiasan emas juga dapat dibeli secara online . Namun, jika tertarik membeli perhiasan secara online , carilah toko online yang dapat dipercaya. “Lihat testimoni konsumen untuk mengetahui track record apakah bisa dipercaya atau tidak,” kata Erwin.
Board of Director Orori Indonesia Andi S. Boediman mengatakan orori.com merupakan pelopor penjualan perhiasan emas secara online . Situs tersebut tergabung dalam asosiasi e-commerce.
Menurut Andi, dalam belanja online, Anda perlu memperhatikan konsistensi toko tersebut, yaitu sudah berapa lama berdiri. “Konsistensi perusahaan perlu dilihat,” katanya.
Orori.com yang menyediakan perhiasan, emas, berlian, serta logam mulia, sudah memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam penjualan online . Keuntungan berbelanja online perhiasan di orori.com adalah konsumen juga bisa memesan desain yang sesuai dengan selera.
Menurut Marketing Manager Orori Indonesia Marcella Leonita, ada dua jenis perhiasan yang dijual di orori.com yaitu gold jewelry alias murni emas dan diamond jewelry alias campuran emas dan berlian.
Bentuknya mulai dari cincin, gelang, anting, hingga wedding ring. Selain memberikan kesempatan kepada konsumen untuk memesan desain sesuai dengan selera, orori.com juga menyediakan produk-produk yang bersertifikat sehingga terjamin kualitasnya.
Perhiasan yang ditawarkan dengan harga bervariasi, mulai dari Rp500.000 sampai Rp115 juta. Konsumen dapat memilih perhiasan yang disukai dengan bebas dan transaksinya juga dapat dilakukan dengan mudah.
“Keunggulannya belanja online perhiasan emas, tidak perlu antre,” katanya. Namun demikian, menurut Direktur dan Senior Partner OneShildt Financial Planning Budi Raharjo, investasi emas tidak akan maksimal jika investor kurang siap dalam hal keuangan.
Kesiapan yang dimaksud, misalnya, dari segi ada atau tidaknya dana darurat serta asuransi. Dari segi dana darurat misalnya, jika investor tidak mempunyai dana darurat dalam jumlah cukup, maka pada saat menghadapi situasi yang membutuhkan dana mendadak, akan mencairkan investasi yang dimiliki. Padahal, jika ada dana darurat, tidak perlu mengutak-atik dari investasi. []