Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

September, Bank Jatim Lepas Unit Bisnis Syariah

Bank Jatim./JIBI
Bank Jatim./JIBI

Bisnis.com,  SURABAYA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. bakal melakukan pemisahan unit usaha syariah pada September 2016.

Direktur Utama Bank Jatim R. Soeroso mengatakan pihaknya tengah membahas rencana pemisahan unit usaha (spin off) syariah tersebut dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“Sudah kami sampaikan kepada OJK terkait kepengurusan dan tata organisasinya,” ucapnya menjawab Bisnis, Selasa (19/1/2016).

Selanjutnya perseroan tinggal menunggu persetujuan dan pengarahan dari OJK agar spin off dapat dilaksanakan. Bank Jatim optimistis ini akan terealisasi pada penghujung triwulan III/2016.

Untuk melakukan spin off tersebut, Bank Jatim menyiapkan dana sebesar Rp300 miliar dari nilai modal minimum yang ditetapkan sesuai Peraturan Bank Indonesia No. 11/2009 sebesar Rp500 miliar.

Sekitar 99% dari kebutuhan modal akan disiapkan Bank Jatim, sedangkan 1% sisanya dari pihak lain. Tapi tidak disebutkan siapa pihak eksternal yang akan turun menyuntik kapital.

Spin off yang akan dilakukan diharapkan bisa mendongkrak kinerja Bank Jatim pada tahun-tahun mendatang. Adapun pencapaian tahun lalu, yakni pada periode Desember 2015 membukukan total aset Rp42,80 triliun (naik 12,65% yoy).

Sementara untuk penyaluran kredit dibukukan Rp28,41 triliun (naik 8,46% yoy), perolehan dana pihak ketiga Rp34,26 triliun (naik 13,19% yoy), dan pendapatan bunga Rp4,70 triliun (naik 15,17%). Adapun laba sebelum pajak Rp1,26 triliun sedangkan laba bersih Rp884,5 miliar.

Pada tahun ini Bank Jatim membidik laba setelah pajak Rp1,4 triliun (naik 12,33% yoy), penyaluran kredit Rp32,66 triliun (naik 14,98%), dana pihak ketiga Rp38,20 triliun (tumbuh 11,52%), pendapatan bunga Rp5,29 triliun (meningkat 12,67%), dan total aset naik jadi Rp47,31 triliun (tumbuh 10,56%).

“Target pertumbuhan kredit 14% stimulusnya dengan bunga murah untuk menunjukkan kredit-kredit di level primer,” kata Soeroso.

Selain itu, stimulus penurunan BI Rate juga menjadi salah satu pendorong. Perseroan berharap sejalan dengan ini lending rate ikut turun.

Saat ini Bank Jatim telah menurunkan suku bunga kreditnya menjadi 4% kepada Bank Perkreditan Rakyat dan 9% kepada masyarakat. Sebelumnya bunga berkisar di level 14% - 19%.

“Turunkan bunga itu mudah, tetapi masyarakat harus punya komitmen bahwa itu digunakan untuk bisnis yang produktif,” ucap Soeroso.

Untuk mengoperasikan unit usaha syariah, Bank Jatim menyiapkan 250 orang calon pegawai baru. Mereka terdiri dari posisi kredit, pemasaran, auditor junior, staf TI, pembiayaan syariah, frontliner syariah, dan staf entry level.

“Nantinya Bank Jatim dan Bank UMKM Jawa Timur bisa menjadi kekuatan bisnis di Jawa Timur,” tutur Soeroso.

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. mengawali tahun ini dengan merekrut 303 orang pegawai baru. Adapun selama tahun lalu yang sudah direkrut 588 pegawai baru.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper