Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mandiri Tunas Finance Incar Pembiayaan Rp18 Triliun

PT Mandiri Tunas Finance memperkirakan dapat menyalurkan total pembiayaan Rp18 triliun sepanjang 2016.nn
Mandiri Tunas Finance/mtf.co.id
Mandiri Tunas Finance/mtf.co.id

Bisnia.com, JAKARTA - PT Mandiri Tunas Finance memperkirakan dapat menyalurkan total pembiayaan Rp18 triliun sepanjang 2016.

Harjanto Tjitohardjojo, Direktur Operasional MTF mengatakan target ini naik 6% dari realisasi pembiayaan 2015. Dia mengatakan sepanjang tahun lalu pihaknya mengucurkan pembiayaan Rp17,1 triliun.

"Kalau target 2016, pasti tercapai dengan bisnis saat ini," kata Harjanto di Jakarta, Sabtu (23/1/2015).

Dia mengatakan perusahaan tidak akan memperluas bisnis yang ada. Akan tetapi, peningkatan pembiayaan dengan memperkuat pasar mobil baru yang saat ini menjadi andalan. "Bisnis baru di multiguna, tapi masih kecil karena baru mulai," katanya.

Sementara itu, untuk target laba, Harjanto mengatakan juga ditargetkan naik. Dia mengatakan, MTF sebagai anak usaha Bank Mandiri menargetkan dapat membukukan laba Rp333 miliar di 2016. Jumlah ini lebih tinggi 8,5% dari realisasi di 2015.

"Kalau profit 2015 Rp307 miliar," katanya.

Hengki Heriandono, Corporate Secretary MTF mengatakan di tengah tren pasar otomotif yang sedang menurun, MTF tetap mencatatkan kinerja yang terbilang cukup memuaskan. Pada Oktober lalu MTF mencatatkan pembiayaan baru senilai Rp1,662 triliun kemudian meningkat menjadi Rp1,669 triliun di bulan November yang merupakan rekor pembiayaan tertinggi yang pernah dikucurkan perusahaan.

Dia mengatakan capaian positif di 2015 tidak lepas dari strategi terus melakukan inovasi produk dan peningkatan layanan pada konsumen. Sejumlah program termasuk bunga 0% untuk kredit tenor tertentu mendongkrak image perusahaan. Kolaborasi dengan Bank Mandiri dalam program Kredit Pemilikan Mobil bagi nasabah Bank Mandiri turut memperbesar bisnis.

Selain itu strategi penambahan dan penempatan cabang agar dekat ke konsumen juga memperkuat penetrasi perusahaan. Dia mengatakan contoh relokasi yang dilakukan yakni kantor cabang Medan, Tasikmalaya, Kediri dan Serang.

Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia memperkirakan Industri multifinance hanya tumbuh 5-10% tahun depan lantaran masih tertekan sejumlah indikator ekonomi yang belum membaik.

Suwandi Wiratno, Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) sebelumnya mengatakan prakiraan itu jauh lebih rendah dari rata-rata pertumbuhan industri dalam empat tahun terakhir yang dapat tumbuh 17,4% per tahun.

Sejumlah faktor yang bakal mempengaruhi industri yaitu depresiasi rupiah, kebijakan ekonomi global serta perkembangan ekonomi 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper