Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RENCANA IPO: Bank Mayora Tunggu Aset 10 Triliun Rupiah

PT Bank Mayora telah memikirkan rencana untuk bisa melantai di bursa. Namun rencana itu masih akan menunggu beberapa tahun lagi
Ilustrasi./,
Ilustrasi./,

Bisnis.com, JAKARTA-PT Bank Mayora telah memikirkan rencana untuk bisa melantai di bursa. Namun rencana itu masih akan menunggu beberapa tahun lagi.

Direktur PT Bank Mayora Jap Chin Ping mengatakan rencana itu akan terlaksana bila perseroan telah memiliki aset sebesar Rp10 triliun.

Adapun per posisi Desember 2015, Bank Mayora mencatatkan aset sebesar Rp5,1 triliun. Maka dia memperkirakan realisasinya tercapai dalam dua hingga tiga tahun mendatang.

"Komitmen dari para pemegang saham dan internal kami seperti itu, kami harus siap (aset) dulu sebelum IPO,"" jelasnya kepada Bisnis Selasa (1/3/2016)

Adapun pertumbuhan aset bank Mayora secara tahunan tumbuh 11% senilai Rp500 miliar.

Sementara untuk penyaluran kredit secara tahunan mencapai Rp3,5 triliun atau tumbuh 24%. Tahun ini bank Mayora mematok pertumbuhan sebesar Rp800 miliar menjadi Rp4,3 triliun.

Portofolio penyaluran kredit perseroan masih dikuasai sektor SME sebesar 50%, diikuti dengan konsumer non UMKM, Pensiunan, dan KPR. Tahun ini perseroan akan kembali memperkuat sektor SME ini.

Yang jelas fokus kami masih akan memperkuat segmen ritel dan consumer. Terutama untuk kredit mikro, kami ingin memperluas penyaluran kredit hingga ke pasar-pasar di daerah Jabodetabek, Bandung dan Lampung dan Surabaya,tegasnya

Namun Jap Chin Ping juga melihat potensi kredit KPR yang mulai menggeliat di tahun ini dengan meluncurkan program suku bunga bersaing 9,99% fix 1 tahun, 10,50% untuk fix 2 tahun, dan program take over dengan bunga 9,5% fix 2 tahun.

Terkait DPK Bank Mayora mencatatkan pertumbuhan sebesar 3% secara tahunan menjadi Rp4 triliun secara tahunan. Target pertumbuhan yang dipatok tahun ini sebesar Rp700 miliar.

Selama ini komposisi dana mahal masih mendominasi sebesar 74%. Tahun ini dirinya mengharapkan porsi dana murah sedikit bergeser menjadi sekitar 27%.

Untuk menggencarkan dana murah, pihaknya akan menggencarkan program berhadiah dan meluncurkan beberapa produk tabungan terbaru, termasuk program bagi nasabah salah satunya program Tabungan Komunitas yang di gelar per Area.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper