Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ECB Rate Dipangkas Jadi 0%, BI: Aliran Modal Bakal Membanjir

Bank Indonesia menilai keputusan bank sentral Eropa menurunkan suku bungan acuan menjadi nol persen bakal menarik dana investasi ke negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
Kantor Bank Indonesia/Reuters-Darren Whiteside
Kantor Bank Indonesia/Reuters-Darren Whiteside

Bisnis.com, JAKARTA—Bank Indonesia menilai keputusan bank sentral Eropa menurunkan suku bungan acuan menjadi nol persen bakal menarik dana investasi ke negara-negara berkembang termasuk Indonesia.

European Central Bank (ECB) telah menurunkan suku bunga acuannya sebanyak lima basis poin menjadi 0%. Selain itu, fasilitas pinjaman marjinal juga diturunkan menjadi 0,25% dan suku bunga fasilitas depositi menurun menjadi minus 0,4% terhitung 16 Maret 2016.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengatakan dampak dari aksi ECB itu bakal mempengaruhi aliran modal ke negara emerging market di Asia karena investor pasar modal kurang tertarik terhadap kebijakan suku bunga rendah termasuk di level minus yang dulu diterapkan 

Sebelumnya, BI melaporkan  dana asing yang masuk ke Indonesia hingga pekan keempat Februari 2016 telah mencapai Rp35 triliun ke surat berharga negara dan pasar modal.

“Dampaknya ke negara emerging market di asia kembali lagi pengaruhnya pada aliran modal, karena kalau Eropa dan Jepang punya suku bunga yang negatif kemudian melonggarkan stimulus moneter maka investasi bagi investor pasar modal menjadi kurang menarik,” jelasnya, di Jakarta, Jumat (11/3/2016).

Namun, dia melihat adanya dampak deflasi yang berkepanjangan di Eropa dan Jepang karena harga barang mengalami penurunan. Hal itu dapat membuat produsen tidak bergairah untuk berproduksi. Harapan suku bunga negatif sebelumnya diharapkan dapat membuat perbankan menyalurkan kredit.

“Tapi permasalahannya perbankannya mau menyalurkan kredit, tetapi permintaan kreditnya tidak terjadi,” imbuhnya.

Mirza menambahkan konsumen berekspetasi harga yang turun sehingga tidak melakukan konsumsi. Produsen juga tidak berproduksi sehingga tidak membutuhkan kredit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper