Bisnis.com, JAKARTA — Tenaga pemasar agen pada perusahaan asuransi jiwa bakal disiapkan untuk memasarkan produk pasar modal.
Rencana tersebut menjadi salah satu poin turunan dalam penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) antara sejumlah asosiasi di industri keuangan non-bank (IKNB) dengan Investment & Financial Learning Center guna mendorong keterlibatan pelaku industri Dalam mengembangkan pasar modal.
Dumoly F. Pardede, Deputi Komisioner Pengawas IKNB II Otoritas Jasa Keuangan, menjelaskan Asosisasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), PT Bursa Efek Indonesia dan Ikatan Pialang Efek Indonesia telah sepakat untuk menyusun kesepakatan bersama.
Dalam kesepakatan itu, jelas dia, nantinya para agen perusahaan asuransi jiwa akan diberi pelatihan agar siap memasarkan produk pasar modal secara ritel.
“Kami akan konkretkan pada April ini. Produk ritelnya khususnya reksa dana dan bisa juga nanti mereka menawarkan saham,” ungkapnya di sela-sela seremoni pendatanganan MoU, Senin (14/3/2016).
Dumoly mengungkapkan realisasi rencana tersebut akan berdampak signifikan layanan jasa keuangan yang ada. Pasalnya, sinergi antara pelaku asuransi dan pasar modal itu juga akan melibatkan program perbankan , yakni Laku Pandai atau layanan keuangan perbankan tanpa kantor.
Dia menjelaskan nantinya diharapkan setiap desa di seluruh Indonesia setidaknya memiliki lima agen asuransi yang juga sekaligus memasarkan produk jasa keuangan lainnya. Apalagi, jelasnya, OJK saat ini tengah mendorong realisasi program 10 juta agen.
“Ini akan memperkuat pemasaran produk asuransi, produk pasar modal dan ditambah produk permbankan lewat Laku Pandai. Inilah sinergi yang kita dorong.”