Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RUPST Setujui Kartika Wirjoatmodjo sebagai Dirut Bank Mandiri

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Bank Mandiri memutuskan untuk mengangkat Kartika Wirjoatmodjo sebagai direktur utama, menggantikan Budi Gunadi Sadikin.
Mantan Dirut Bank Mandiri Tbk. Budi G Sadikin (kiri) berbincang dengan Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (2/3/2015)./JIBI-Akhirul Anwar
Mantan Dirut Bank Mandiri Tbk. Budi G Sadikin (kiri) berbincang dengan Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (2/3/2015)./JIBI-Akhirul Anwar

Bisnis.com,JAKARTA—Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Bank Mandiri memutuskan untuk mengangkat Kartika Wirjoatmodjo sebagai direktur utama, menggantikan Budi Gunadi Sadikin.

Dengan diresmikannya menjadi orang nomor satu di Bank Mandiri, Kartika mengatakan dirinya akan berupaya membawa perseroan menjadi lebih baik dalam menghadapi tantangan ke depan.

“Saya rasa ini amanah yang besar, terima kasih kepada seluruh stakeholders, media, seluruh pemegang saham, agar bank ini ke depan menjadi lebih baik lagi dan memberikan kontribusi yang besar kepada bangsa,” ujarnya saat konferensi pers usai RUPST Bank Mandiri, Senin (21/23/2016).  

Kartika sudah tidak asing lagi di manajemen Bank Mandiri. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Direktur Finance & Strategy sejak tahun lalu.

Selain Kartika, dalam RUPST tersebut juga mengangkat Rico Usthavia Frans sebagai Direktur perseroan menggantikan Sentot A. Sentausa. Sebelumnya, Rico adalah Senior Executive Vice President Transaction Banking Bank Mandiri.

Posisi Budi Gunadi Sadikin dan Sentot A. Sentausa diganti setelah masa jabatan keduanya habis di Bank Mandiri. Sementara itu, Dalam kesempatan tersebut, RUPS juga mengangkat Ardan Adiperdana menjadi komisaris perseroan.

Di samping itu, RUPST juga menyetujui dan mengesahkan laporan keuangan perseroan periode 2015 serta pembayaran dividen sebesar 30% dari laba bersih 2015, yakni Rp6.100,5 miliar atau Rp261,44 per lembar saham. Sementara Rp11.957 miliar ditetapkan sebagai laba ditahan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ihda Fadila
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper