Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK: Spin Off Usaha Syariah Bank Jatim Pacu Pembiayaan Tumbuh di atas 5%

Otoritas Jasa Keuangan Regional IV Jawa Timur meyakini pembiayaan perbankan syariah sepajang tahun ini bisa tumbuh lebih dari 5%.
Bank Jatim./JIBI
Bank Jatim./JIBI

Bisnis.com, SURABAYA - Otoritas Jasa Keuangan Regional IV Jawa Timur meyakini pembiayaan perbankan syariah sepajang tahun ini bisa tumbuh lebih dari 5%.

Dani Surya Sinaga, Direktur Pengawasan LJK 1 OJK Regional IV Jawa Timur, berpendapat spin off unit usaha syariah (UUS) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. pada September 2016 akan jadi pendorong industri perbankan syariah di provinsi ini lebih bergeliat.

“Kami harap ada spin off Bank Jatim jadi, sehingga pertumbuhan pembiayaan syariah bisa lebih tinggi, lebih dari 5%,” tuturnya ditemui usai acara Keuangan Syariah Fair, di Surabaya, Kamis (12/5/2016).

Bank Jatim akan memisahkan unit usaha syariah pada September mendatang. Rencana ini sudah disampaikan perseroan kepada Otoritas Jasa Keuangan. “Sudah kami sampaikan kepada OJK terkait kepengurusan dan tata organisasinya,” ucap Direktur Utama Bank Jatim R. Soeroso.

Untuk melakukan spin off tersebut, Bank Jatim menyiapkan dana sebesar Rp300 miliar dari nilai modal minimum yang ditetapkan sesuai Peraturan Bank Indonesia No. 11/2009 sebesar Rp500 miliar. Sekitar 99% dari kebutuhan modal akan disiapkan Bank Jatim, 1% sisanya dari eksternal.

Salah satu persiapan yang dilakukan ialah dari sisi sumber daya manusia (SDM). Untuk mengoperasikan unit usaha syariah, Bank Jatim menyiapkan 250 orang calon pegawai baru, terdiri dari posisi kredit, pemasaran, auditor junior, staf TI, pembiayaan syariah, dan lain-lain.

“Nantinya Bank Jatim dan Bank UMKM Jawa Timur bisa menjadi kekuatan bisnis di Jawa Timur,” tutur Soeroso.

Kehadiran Bank Umum Syariah (BUS) Jawa Timur digadang-gadang bakal mengembuskan angin segar bagi perbankan syariah di Jatim. Industri ini sepanjang triwulan III/2015, sebagai contoh, mencatatkan peningkatan pembiayaan terpacu lonjakan pembiayaan modal kerja yang tumbuh menjadi 11,67% (yoy).

Sementara itu, pembiayaan konsumsi tetap bertumbuh negatif meskipun tidak seburuk tahun lalu. Pada triwulan ketiga tahun lalu pertumbuhannya -2,61% secara year on year (yoy), tahun ini -2,33% (yoy). Adapun pembiayaan investasi tumbuh melambat dari 23,38% (yoy) menjadi 21,70% (yoy).

Kepala Bank Indonesia Jawa Timur Benny Siswanto menjelaskan secara spasial penyaluran pembiayaan perbankan syariah di provinsi ini terkonsentrasi di lima kabupaten/kota. Mereka adalah Kota Surabaya, Kota Malang, Kabupaten Sidoarjo, Kota Kediri, dan Kabupaten Jember.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper